JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, mengingatkan seluruh jajarannya dan masyarakat untuk mewaspadai dan bersiaga menghadapi ancaman hingga awal tahun depan.
Menurut Agustina, banjir bisa terjadi hingga Februari 2026.
Imbauan ini disampaikan seiring dengan prediksi curah hujan yang masih tinggi di wilayah tersebut.
"Tidak mungkin banjir hilang dalam sekejap, karena air kiriman dari wilayah atas masih besar. Tapi sedikit demi sedikit, dengan sinergi bersama, dampaknya bisa kita kurangi," ujar Agustina di Semarang saat mendampingi Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, meninjau kondisi banjir di Kantor Kecamatan Genuk pada Senin (27/10/2025), dikutip dari Antara.
Baca juga: Walkot Agustina Tinjau Langsung Titik Banjir Semarang, Pastikan Penanganan Cepat dan Efektif
Agustina menjelaskan bahwa seluruh jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang telah bergerak cepat dalam menangani banjir, khususnya yang melanda wilayah Genuk dan sekitarnya sejak pekan lalu.
"Sejak Rabu (22/10/2025) malam saya sudah datang ke lokasi ini, karena memang ada peringatan akan curah hujan tinggi dalam waktu lama. Kami langsung minta masyarakat bersiap, dan Alhamdulillah, warga Genuk sudah terbiasa melakukan langkah antisipasi," katanya.
Menurutnya, pompa menjadi faktor kunci dalam percepatan penanganan banjir, meskipun sejumlah kendala teknis masih ditemui di lapangan.
"Kadang pompa harus melewati jalan besar dan itu mengganggu aktivitas warga. Ada juga yang perlu izin lintas lembaga sampai harus dikomunikasikan dengan aparat. Tapi semua kita lakukan, agar air bisa segera keluar dari wilayah tergenang," jelasnya.
Agustina juga menyoroti pentingnya kesadaran masyarakat dalam mendukung upaya teknis yang sedang berjalan.
"Kalau ada saluran di depan rumah yang tertutup, atau trotoar yang tidak boleh dibongkar padahal jadi titik sumbatan, itu harus kita komunikasikan. Karena kalau tidak, wilayah lain yang akan terdampak," tambahnya.
Ia mengungkapkan bahwa seluruh jajaran Pemkot Semarang, dari dinas hingga kelurahan, bersama relawan telah aktif mendirikan posko kesehatan, dapur umum, dan menyalurkan logistik untuk warga terdampak.
Baca juga: Walkot Semarang Yakin Kolam Retensi dan Tanggul Laut Efektif Kendalikan Rob dan Banjir
"Bantuan datang silih berganti, termasuk dari para donatur dan relawan. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu masyarakat Genuk dan sekitarnya," ungkap Agustina.
Selain itu, ia juga mengapresiasi langkah cepat pemerintah pusat dan provinsi, termasuk penerapan rekayasa cuaca yang membantu mengurangi intensitas hujan ekstrem di wilayah Kota Semarang.
"Sekarang kita tidak hanya mengandalkan pompa, tapi juga rekayasa cuaca dari pusat. Ini terbukti membantu supaya hujan tidak terkonsentrasi di atas Kota Semarang saja," tutupnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang