Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Bunuh dan Perkosa Dosen, Polisi di Jambi Bawa Kabur Mobil Korban

Kompas.com - 03/11/2025, 15:44 WIB
Aryo Tondang,
Reni Susanti

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Seorang anggota polisi Propam Polres Tebo, berinisial W, diduga terlibat dalam kasus pembunuhan dan dugaan pemerkosaan terhadap EY (37), seorang dosen dan Ketua Program Studi S1 Keperawatan di Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio (IAKSS) Muaro Bungo.

Setelah menghabisi nyawa EY, W membawa kabur berbagai harta milik korban, termasuk sepeda motor Honda PCX, mobil Honda Jazz, iPhone, dan perhiasan emas.

"Untuk barang milik korban semuanya sudah kita amankan di Polres Bungo," ungkap PLT Kasi Humas Polres Bungo, Ipda Bambang, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat pada Senin (3/11/2025).

Baca juga: Hilangkan Jejak, Polisi yang Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi Sempat Mengepel TKP dan Pakai Wig

Motif Asmara

Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono menjelaskan, pembunuhan ini diduga terkait dengan hubungan asmara antara W dan EY.

"Untuk motif sementara yang bisa kita ungkapkan adalah asmara," kata Natalena.

Namun, ia belum memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai alasan di balik tindakan keji tersebut.

Baca juga: Ketika Asmara Berujung Polisi Propam Bunuh dan Perkosa Dosen di Muaro Bungo Jambi

Natalena menginformasikan, kendaraan milik korban yang sempat hilang telah ditemukan.

Mobil korban ditemukan di wilayah Tebo, sekitar 300 meter dari tempat tinggal pelaku, sementara sepeda motor ditemukan di area parkir sebuah rumah sakit.

Dugaan pemerkosaan terhadap EY diperkuat oleh hasil visum sementara dari dokter, yang menunjukkan adanya sperma di celana korban.

"Diduga ada pemerkosaan, karena ditemukan sperma di celana korban," tambah Natalena.

Saat ditemukan, tubuh EY menunjukkan lebam di wajah, bahu, leher, dan luka di bagian kepala, yang semakin memperkuat indikasi bahwa ia menjadi korban pembunuhan.

EY dikenal sebagai dosen dan Ketua Prodi S1 Keperawatan di IAKSS Muaro Bungo, dan kasus ini telah mengguncang masyarakat setempat.

Penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan untuk mengungkap seluruh fakta di balik tragedi ini.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
KPK OTT Gubernur Abdul Wahid, Pemprov Riau: Kami Tahunya Beliau Dimintai Keterangan
KPK OTT Gubernur Abdul Wahid, Pemprov Riau: Kami Tahunya Beliau Dimintai Keterangan
Regional
Kasus Editan Foto AI Pornografi di Semarang, Pengamat Soroti Minimnya Etika Digital Pengguna Internet
Kasus Editan Foto AI Pornografi di Semarang, Pengamat Soroti Minimnya Etika Digital Pengguna Internet
Regional
Soal Tata Kelola Sumur Minyak Rakyat, DPR: Jangan Berhenti di Atas Kertas
Soal Tata Kelola Sumur Minyak Rakyat, DPR: Jangan Berhenti di Atas Kertas
Regional
Terdakwa Kematian Prada Lucky Bakal Hadirkan 2 Dokter di Sidang Lanjutan
Terdakwa Kematian Prada Lucky Bakal Hadirkan 2 Dokter di Sidang Lanjutan
Regional
Bengkel Vulkanisir Ban di Purworejo Terbakar Hebat, 4 Mobil Pemadam Diterjukan
Bengkel Vulkanisir Ban di Purworejo Terbakar Hebat, 4 Mobil Pemadam Diterjukan
Regional
Ketua PGRI Jateng Kritik Rencana Pemberian MBG untuk Guru Non-ASN: Sasar Saja Seluruh Guru
Ketua PGRI Jateng Kritik Rencana Pemberian MBG untuk Guru Non-ASN: Sasar Saja Seluruh Guru
Regional
2.200 Pekerja Pabrik Sepatu di Tangerang di-PHK, Wagub Banten: Saya Belum Tahu
2.200 Pekerja Pabrik Sepatu di Tangerang di-PHK, Wagub Banten: Saya Belum Tahu
Regional
Kolaborasi dengan IPB, Pemdes Krandegan Pakai Alat Pemantau Cuaca untuk Pertanian
Kolaborasi dengan IPB, Pemdes Krandegan Pakai Alat Pemantau Cuaca untuk Pertanian
Regional
Diancam Jangan Bikin Malu, Adik Wagub Banten: Sedih, Ini Penuh Beban...
Diancam Jangan Bikin Malu, Adik Wagub Banten: Sedih, Ini Penuh Beban...
Regional
Buruh Tuntut Upah Naik 10 Persen, Apindo Jateng: Harusnya yang Wajar-wajar Saja, 4-5 Persen...
Buruh Tuntut Upah Naik 10 Persen, Apindo Jateng: Harusnya yang Wajar-wajar Saja, 4-5 Persen...
Regional
Cek Pembatasan Truk Tambang di Serang Banten, Andra Soni: Aturan Dibuat Diabaikan
Cek Pembatasan Truk Tambang di Serang Banten, Andra Soni: Aturan Dibuat Diabaikan
Regional
Banjir Semarang Mulai Mengering, BNPB dan Pemprov Jateng Pastikan Upaya Penanganan Terus Berlanjut Hingga Tuntas
Banjir Semarang Mulai Mengering, BNPB dan Pemprov Jateng Pastikan Upaya Penanganan Terus Berlanjut Hingga Tuntas
Regional
Pemkot Semarang Tegaskan Aksi di RS Wongsonegoro Murni Masalah Internal Rekanan Swasta
Pemkot Semarang Tegaskan Aksi di RS Wongsonegoro Murni Masalah Internal Rekanan Swasta
Regional
Bupati Purworejo Ingatkan SPPG: Jangan Asal Masak, Jaga Kualitas...
Bupati Purworejo Ingatkan SPPG: Jangan Asal Masak, Jaga Kualitas...
Regional
Gubernur Riau Terjaring OTT KPK, Pemprov Angkat Bicara
Gubernur Riau Terjaring OTT KPK, Pemprov Angkat Bicara
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau