NGANJUK, KOMPAS.com – Wacana pengajuan gelar Pahlawan Nasional untuk Marsinah, aktivis buruh yang dibunuh pada tahun 1993, kembali mengemuka.
Namun, upaya pengajuan tersebut dinilai terganjal oleh kurangnya kemauan politik atau political will dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Federasi Buruh Indonesia (FBI) Jawa Timur, Suyadi, menyoroti Pemkab Nganjuk yang hingga kini belum juga membentuk Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) sebagai langkah awal proses pengusulan.
“Kalau itu kan (pembentukan TP2GD) soal kemauan politik ya. Terus kebetulan kan gini, saya melihat Pemerintah (Kabupaten) Nganjuk ini kan memang tidak mikir soal yang begitu. Dia kan mikir pencitraan,” ucap Suyadi kepada Kompas.com, Rabu (4/6/2025).
Baca juga: Marsinah Simbol Perjuangan Kaum Buruh
Suyadi memberikan contoh, kegiatan ziarah ke makam Marsinah saat momen peringatan May Day beberapa waktu lalu justru digagas oleh para elemen buruh.
Namun, kata Suyadi, tiba-tiba Pemkab Nganjuk memasang spanduk di sekitar lokasi. Hal itu membuat Suyadi dan elemen buruh lainnya kecewa.
“(Ziarah) ke Makam Marsinah itu kan kita yang gagas. Setelah saya share di grup-grup, baru pemerintah daerah atas nama Marhaen (Bupati Nganjuk) masang spanduk itu. Makanya sempat saya marah-marah waktu ketemu di Makam Marsinah,” tuturnya.
Baca juga: Syarat dan Prosedur Agar Marsinah Dapat Gelar Pahlawan Nasional
Meskipun FBI belum secara resmi mengajukan usulan secara tertulis, Suyadi mendorong agar Pemkab Nganjuk serius mengkaji pengusulan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional.
Selain itu, lanjut Suyadi, ia juga menyoroti kurangnya pertemuan di antara organisasi serikat buruh yang ada di Nganjuk, terkait upaya pengajuan gelar Pahlawan Nasional untuk Marsinah.
Oleh karenanya, ia meminta agar organisasi-organisasi serikat buruh melepaskan ego sektoral demi tujuan yang lebih besar, yakni menjadikan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional.
“Kita lepaskanlah itu semua (ego sektoral masing-masing), yang penting menjadikan Marsinah sebagai pahlawan buruh itu penting,” dorongnya.