SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota, Eri Cahyadi merespon positif, rencana kereta cepat Jakarta-Surabaya yang tengah dikembangkan.
Proyek pemerintah pusat itu juga sudah masuk Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
Eri mengatakan, kehadiran kereta cepat Jakarta-Surabaya tersebut bisa menambah pilihan transportasi.
Selain itu, hal tersebut juga mempercepat perkembang ekonomi di wilayahnya.
"Sehingga transportasi banyak pilihan, selain ada penerbangan ada juga kereta cepat. Itu mempercepat perkembangan ekonomi yang ada di Kota Surabaya," kata Eri, di Balai Kota Surabaya, Senin (28/7/2025).
Baca juga: Kereta Cepat Whoosh Terlambat 40 Menit karena Tabrak Biawak
Eri mengungkapkan, banyak pemilik bisnis yang melakukan perjalanan antara Surabaya-Jakarta.
Oleh karena itu, menurutnya, diperlukan transportasi yang menunjang pergerakan ekonomi.
"Karena wong (orang) berbisnis di Surabaya-Jakarta itu sudah banyak. Dengan pilihan kereta cepat itu akan mempercepat bisnis, orang banyak pilihan, semoga itu bisa terealisasi," ujarnya.
Lebih lanjut, kata Eri, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sudah memasukkan proyek kereta cepat itu di RTRW.
Namun, dirinya masih menunggu perintah dari pemerintah pusat.
"Sudah masuk (RTRW), jadi masuk nasional dulu, nanti kalau sudah masuk nasional baru kita kembangkan ya. Karena kan dapat RTRW itu kan perbaikannya setiap 5 tahun sekali," jelasnya.
Baca juga: Tender Kereta Cepat Diwarnai Persekongkolan, KPPU Jatuhkan Denda Rp 4 Miliar
Diberitakan sebelumnya, Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi mengungkapkan bahwa proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya masih dalam tahap kajian pemerintah.
Ia menegaskan, proyek ambisius ini dirancang tanpa menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Bahwa ada keinginan untuk memperpanjang, iya. Kita punya keinginan melanjutkan dari Bandung, kemudian dilanjutkan ke Surabaya. Yang jelas kita harapkan tidak mau menggunakan APBN,” ujar Dudy dalam diskusi bersama media di Jakarta, Rabu (9/7/2025).
Menurut Dudy, pembiayaan proyek menjadi fokus utama kajian, mengingat pengalaman dari pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang sempat mengalami pembengkakan biaya dan akhirnya menggunakan dana APBN.
Baca juga: AHY Turun ke Tegalluar, Bocorkan Misi Baru dari Presiden Prabowo untuk Kereta Cepat Surabaya
Sementara itu, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Allan Tandiono menambahkan bahwa pemerintah masih membuka semua opsi terkait jalur yang akan digunakan untuk menghubungkan Jakarta dan Surabaya.
Opsi yang dikaji antara lain jalur semi cepat dari Bandung ke Surabaya atau langsung dari Jakarta ke Surabaya.
Namun, keputusan tersebut akan sangat ditentukan oleh investor yang berminat.
“Ini kan sudah kita perkenalkan kepada para investor, mereka nanti yang akan menentukan. Ini juga melihat studi kelayakan dulu, nanti kita akan melihat secara teknis apakah baik. Apakah dari Jakarta ke Bandung sudah high speed dan dilanjut mid speed. Semua dibahas di studi kelayakan,” ujar Allan.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini