BANDUNG, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan bahwa dirinya ditugaskan Presiden Prabowo Subianto untuk mengawal sejumlah program unggulan, salah satunya pengembangan kereta cepat.
AHY mengatakan, ia dipercaya memimpin pengembangan jaringan Kereta Cepat Jakarta–Bandung yang ditargetkan tersambung hingga Surabaya, Jawa Timur.
"Jadi memang kami sedang mencoba untuk mempelajari segala sesuatunya. Ada tugas yang memang diberikan kepada kami dari Presiden Prabowo Subianto, bagaimana untuk terus meningkatkan konektivitas. Di wilayah Jawa ini Jakarta-Bandung sudah tergelar dengan baik," kata AHY saat mengunjungi Depo Perawatan Kereta Cepat di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (11/7/2025).
AHY menegaskan, amanah dari Presiden tidak bisa dijalankan secara gegabah. Perlu perencanaan matang, komunikasi intens, serta perhitungan strategis untuk memutuskan pembangunan jalur kereta cepat di wilayah lain.
Baca juga: Apa Kabar Proyek Kereta Cepat Jakarta- Surabaya? Ini Penjelasan Menhub
"Kita juga perlu kawal agar secara bisnis juga ini baik ke depan dan berkelanjutan. Nah, bukan hanya Jakarta-Bandung tentunya, tetapi kita ingin juga bisa memberikan layanan ke daerah-daerah lainnya termasuk ke Jawa Tengah sampai dengan Jawa Timur. Ini adalah sebuah proyek yang besar, itu tidak boleh tanpa perencanaan yang matang," ujarnya.
Menurut AHY, apa yang sudah diterapkan di Depo Perawatan Kereta Cepat Tegalluar tidak menutup kemungkinan untuk diterapkan di wilayah lain, jika proyek kereta cepat diperluas ke daerah seperti Jawa Timur.
"Kita melakukan studi terhadap transportasi kereta cepat ini bukan hanya Jakarta-Bandung, tapi juga untuk menjangkau wilayah-wilayah lainnya. Tentunya saya perlu secara langsung mengetahui apa saja yang menjadi tantangan sekaligus juga best practice yang harus bisa kita terapkan di kemudian hari," tuturnya.
Rombongan Menko IPK tiba di Depo Perawatan Kereta Cepat Tegalluar pukul 14.17 WIB. Ketua Umum Partai Demokrat itu mengelilingi sejumlah fasilitas, mulai dari bangsal perawatan kereta, ruang kontrol masinis, pelatihan masinis, hingga mencoba simulator kereta cepat.
Baca juga: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Dikaji Ulang, Pemerintah Cari Skema Tanpa APBN
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini