Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Siswa di Lumajang Pulang Diantar Ekskavator Seberangi Aliran Lahar Gunung Semeru

Kompas.com - 02/08/2025, 14:53 WIB
Miftahul Huda,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Puluhan siswa SDN Jugosari 3, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, diangkut dengan ekskavator untuk bisa pulang ke rumahnya.

Hal ini lantaran jembatan limpas yang jadi akses satu-satunya untuk pulang ke Dusun Sumberlangsep, tertutup material vulkanik yang dibawa banjir lahar Gunung Semeru.

Adapun, Dusun Sumberlangsep berada di Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro.

Baca juga: Hendak Sekolah, Siswa di Lumajang Terjatuh Saat Digendong Ayahnya Seberangi Aliran Lahar Semeru

Dusun ini sudah terisolasi selama 5 hari akibat Sungai Regoyo yang memisahkan Dusun Sumberlangsep dan Dusun Sumberkajar diterjang banjir lahar hujan Gunung Semeru.

Akibatnya, jembatan limpas yang jadi akses satu-satunya warga Sumberlangsep untuk keluar dari dusun tertutup material vulkanik Gunung Semeru yang terbawa derasnya banjir lahar.

Anak-anak di Dusun Sumberlangsep pun sempat tiga hari tidak sekolah karena derasnya banjir yang tidak mungkin untuk dilewati.

Baca juga: Bupati Lumajang Perbolehkan Warga Hapus Tulisan Keluarga Miskin di Tembok Penerima Bantuan PKH dan BPNT

Pagi tadi, anak-anak berangkat sekolah dengan diantar orangtuanya digendong melewati derasnya aliran lahar.

Pulangnya, anak-anak diseberangkan oleh ekskavator milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas yang tengah melakukan normalisasi sungai agar Dusun Sumberlangsep tidak terisolasi lagi.

Tampak, anak-anak ada yang naik di bagian kemudi dan di bagian bucket atau alat pengeruk pada ekskavator.

"Senang, seru (naik ekskavator), enak tidak basah," kata Fatmawati salah satu siswa asal Dusun Sumberlangsep, Sabtu (2/8/2025).

Sofi, siswa lainnya mengatakan, usai naik ekskavator untuk menyeberang, ia sudah dijemput orangtuanya di seberang sungai.

"Tidak takut (naik ekskavator), ibu nunggu di sana (sebrang sungai)," ujar Sofi.

Petugas BBWS Brantas Nur Afandi mengatakan, pihaknya membantu anak-anak menyeberang sungai karena kebetulan sedang melakukan normalisasi di Sungai Regoyo agar Dusun Sumberlangsep tidak lagi terisolasi.

"Tim sedang melakukan normalisasi terus berbarengan dengan anak-anak mau pulang sekolah jadi sekalian kita antar sampai ke seberang," jelasnya.

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Korban Mutilasi di Mojokerto Tidak Sedang Hamil
Korban Mutilasi di Mojokerto Tidak Sedang Hamil
Surabaya
Polda Jatim Tangkap 2 Terduga Provokator Pembakaran Grahadi
Polda Jatim Tangkap 2 Terduga Provokator Pembakaran Grahadi
Surabaya
Warga Bentuk PAM Swakarsa Usai Ramai Aksi, Eri Cahyadi: Pastikan Surabaya Aman
Warga Bentuk PAM Swakarsa Usai Ramai Aksi, Eri Cahyadi: Pastikan Surabaya Aman
Surabaya
Pria di Bangkalan Tewas Usai Diserang Dua Orang di Tepi Jalan
Pria di Bangkalan Tewas Usai Diserang Dua Orang di Tepi Jalan
Surabaya
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Surabaya
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Surabaya
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Surabaya
Pria di Bangkalan Tewas Usai Dibacok 2 Orang di Tepi Jalan
Pria di Bangkalan Tewas Usai Dibacok 2 Orang di Tepi Jalan
Surabaya
Rekam Jejak Irfan Yusuf, dari Ponpes Tebuireng Jombang Kini Menteri Haji dan Umrah
Rekam Jejak Irfan Yusuf, dari Ponpes Tebuireng Jombang Kini Menteri Haji dan Umrah
Surabaya
Longsor Tutup Jalan Trans Ende-Maumere, Aktivitas Warga Terganggu
Longsor Tutup Jalan Trans Ende-Maumere, Aktivitas Warga Terganggu
Surabaya
Khofifah Bantah PHK Massal di Gudang Garam: Itu Pensiun Dini, Hanya 200 Orang
Khofifah Bantah PHK Massal di Gudang Garam: Itu Pensiun Dini, Hanya 200 Orang
Surabaya
Amankan Iklim Investasi, Pemkab Situbondo Bentuk Satgas Tangani Ormas Terafiliasi Preman
Amankan Iklim Investasi, Pemkab Situbondo Bentuk Satgas Tangani Ormas Terafiliasi Preman
Surabaya
Penerbangan Rute Surabaya-Banyuwangi Aktif Lagi, Terbang 2 Kali Sepekan
Penerbangan Rute Surabaya-Banyuwangi Aktif Lagi, Terbang 2 Kali Sepekan
Surabaya
Eri Cahyadi Angkat Anak Damkar Surabaya yang Gugur Saat Bertugas, Gantikan Ayahnya
Eri Cahyadi Angkat Anak Damkar Surabaya yang Gugur Saat Bertugas, Gantikan Ayahnya
Surabaya
Polisi Beri Peringatan Terakhir untuk Penjarah Kembalikan Barang Milik Kantor DPRD Kota Madiun
Polisi Beri Peringatan Terakhir untuk Penjarah Kembalikan Barang Milik Kantor DPRD Kota Madiun
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau