Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Tunggul Harwanto Memupuk Literasi Masyarakat Banyuwangi

Kompas.com - 11/08/2025, 13:58 WIB
Fitri Anggiawati,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Tunggul Harwanto bukan nama asing dalam dunia literasi di Banyuwangi, Jawa Timur.

Namanya cukup akrab di telinga, terutama terkait pengembangan literasi masyarakat di wilayah ujung timur Pulau Jawa tersebut.

Bersama sang istri, Nurul Hikmah dan tiga orang lainnya, Tunggul menginisiasi berdirinya Rumah Literasi Indonesia yang berlokasi di Dusun Gunung Remuk, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.

Baca juga: Mengenal SDN 004 Sungai Limau yang Jadi Sasaran Jagat Literasi Kompas.com di Perbatasan RI-Malaysia

"Rumah Literasi Indonesia awalnya berdiri lewat komunitas, inisiatornya istri saya, Nurul Hikmah yang mengembangkan rumah belajar dari teras rumah pada 2011," kata Tunggul mengawali ceritanya, Minggu (10/8/2025).

Diceritakan Tunggul, kondisi kala itu sangat sederhana. Di teras rumah yang terletak di sebelah kandang sapi dengan rumput tinggi yang dibiarkan begitu saja oleh pemiliknya.

Baca juga: Perjuangan Hikmah Tingkatkan Literasi Warga Desa dari Rumah Baca

Kandang sapi tersebut adalah milik seorang guru. Meski banyak diminati masyarakat untuk dibeli, namun enggan dilepas sebab ingin tanah itu dibeli dan dimanfaatkan untuk pengembangan masyarakat.

"Pemilik ingin tanahnya dibeli bapaknya Hikmah (istri Tunggul) karena bapaknya Hikmah memiliki cita-cita untuk pengembangan pendidikan dan sosial dengan mendirikan perpustakaan atau rumah belajar," tuturnya.

Singkat cerita, tanah tersebut akhirnya terbeli dan benar-benar dimanfaatkan untuk mendukung pengembangan literasi masyarakat.

Kandang sapi dibersihkan, semak belukar dihilangkan dan kemudian disulap dengan mendirikan dua pondok kecil yang digunakan anak-anak sebagai tempat belajar.

Namun demikian, perjalanan rumah baca tersebut tak serta merta diterima seluruh masyarakat, masih terdapat resistensi dari masyarakat terkait kegiatan yang dilakukan.

"Ngapain belajar di taman baca, kenapa tidak di sekolah. Pendidikan di daerah sini rata-rata SD maksimal SMP sehingga belum aware tentang literasi. Tantangannya masyarakat belum bisa memahami pendidikan yang inklusif," tuturnya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Dua Kecelakaan Terjadi Hampir Bersamaan di Sidoarjo
Dua Kecelakaan Terjadi Hampir Bersamaan di Sidoarjo
Surabaya
Perahu Tenggelam, Nelayan di Nusa Penida Hilang Kemudian Ditemukan Selamat
Perahu Tenggelam, Nelayan di Nusa Penida Hilang Kemudian Ditemukan Selamat
Surabaya
Julukan Kota Mangga Probolinggo Mulai Pudar, Produksi Turun dan Kebun Beralih Jadi Permukiman
Julukan Kota Mangga Probolinggo Mulai Pudar, Produksi Turun dan Kebun Beralih Jadi Permukiman
Surabaya
Cuaca Ekstrem, 8 Kecamatan di Madiun Rawan Terdampak Bencana
Cuaca Ekstrem, 8 Kecamatan di Madiun Rawan Terdampak Bencana
Surabaya
7 Kecamatan Rawan Bencana, BMKG Banyuwangi Imbau Masyarakat Waspada
7 Kecamatan Rawan Bencana, BMKG Banyuwangi Imbau Masyarakat Waspada
Surabaya
Eri Cahyadi Siapkan Dana Rp 5 Juta untuk Gen-Z Supaya Ikut Kembangkan Kampung
Eri Cahyadi Siapkan Dana Rp 5 Juta untuk Gen-Z Supaya Ikut Kembangkan Kampung
Surabaya
Pertamina Patra Niaga Tangani 462 Keluhan Motor Brebet di Jatim
Pertamina Patra Niaga Tangani 462 Keluhan Motor Brebet di Jatim
Surabaya
Estimasi Awal, Kuota Haji di Kabupaten Pasuruan 2026 Naik 267 Orang
Estimasi Awal, Kuota Haji di Kabupaten Pasuruan 2026 Naik 267 Orang
Surabaya
Sopir Pikap di Pamekasan Borong 30 Jeriken Solar di SPBU Bermodal 2 Surat Kuasa
Sopir Pikap di Pamekasan Borong 30 Jeriken Solar di SPBU Bermodal 2 Surat Kuasa
Surabaya
Surabaya dan Dilema 'Thrifting', antara Simbol Gaya Hidup dan Ancaman Limbah Fesyen
Surabaya dan Dilema "Thrifting", antara Simbol Gaya Hidup dan Ancaman Limbah Fesyen
Surabaya
Para Pejabat Pensiun, 138 SDN di Kabupaten Blitar Tak Punya Kepala Sekolah
Para Pejabat Pensiun, 138 SDN di Kabupaten Blitar Tak Punya Kepala Sekolah
Surabaya
Eri Cahyadi Tanggapi Video Viral Admin di Instagram: Saya Selalu Kasih Kesempatan untuk Anak Muda
Eri Cahyadi Tanggapi Video Viral Admin di Instagram: Saya Selalu Kasih Kesempatan untuk Anak Muda
Surabaya
Remaja Asal Surabaya Dianiaya hingga Tewas di Sampang, Polisi Segera Panggil 2 Saksi
Remaja Asal Surabaya Dianiaya hingga Tewas di Sampang, Polisi Segera Panggil 2 Saksi
Surabaya
Pesan Khofifah untuk Siswa SMA Jatim yang Menjalani TKA: Jaga Emosi Tetap Stabil
Pesan Khofifah untuk Siswa SMA Jatim yang Menjalani TKA: Jaga Emosi Tetap Stabil
Surabaya
Bertengkar dengan Pacar, Pria di Banyuwangi Ancam Bunuh Warga
Bertengkar dengan Pacar, Pria di Banyuwangi Ancam Bunuh Warga
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau