Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Balita Meninggal Diduga Terpapar Campak di Pamekasan

Kompas.com - 28/08/2025, 12:28 WIB
Fathor Rahman,
Bilal Ramadhan

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Dalam 2 hari terakhir, dua balita diduga terpapar campak meninggal di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Kamis (28/8/2025).

Korban pertama meninggal hari Selasa (26/8/2025). Sementara balita kedua meninggal Rabu malam (27/8/2025).

Kedua balita meninggal di RS Smart Pamekasan setelah menerima rujukan dari puskesmas.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan dr. Saifudin mengungkapkan dua balita tersebut diduga terpapar campak.

"Pertama meninggal lusa, kemudian tadi malam," katanya.

Baca juga: Orangtua 2 Anak Pasien Campak di Pasuruan Tolak Imunisasi, Ini yang Dilakukan Dinkes

Ia menjelaskan, dua korban masih diduga karena hasil laboratorium belum keluar.

Namun, adanya dua kasus ini, pihaknya meminta semua fasilitas kesehatan lebih intensif menangani perkembangan campak di Pamekasan.

"Dua anak yang meninggal ini masih diduga, yang bisa memastikan hasil diagnosa laboratorium dan belum keluar," ucapnya.

Dia menyampaikan, dua pasien meninggal di RS Smart setelah menjalani perawatan intensif.

"Kata penata tata laksana tadi malam sudah diusahakan maksimal. Tapi balita belum bisa diselamatkan," ungkapnya.

Baca juga: MUI Bangkalan Tegaskan Vaksin Campak Halal, Minta Masyarakat Segera Ikut Vaksinasi

Saifudin menambahkan, tim medis sudah melakukan tindakan awal dengan menganalisa gejala. Sehingga di lakukan uji laboratorium.

"Pada penyakit ini sudah diamati sejak awal gejalanya. Setelah muncul bercak merah langsung dilakukan uji laboratorium," katanya.

Menurutnya, gejala yang muncul pada dua korban mengarah pada campak. Sehingga diduga meninggal akibat terpapar campak.

Dia menyampaikan hasil laboratorium ada 143 anak yang positif terpapar campak.

"Ada satu balita yang juga terduga positif, tapi rubela bukan campak. Karena memang ada kemiripan," imbuhnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Baca tentang


Terkini Lainnya
Hasil Otopsi, Bayi Syifa di Sumenep Tewas akibat Penganiayaan
Hasil Otopsi, Bayi Syifa di Sumenep Tewas akibat Penganiayaan
Surabaya
Pendapatan Anjlok 70 Persen, Gelombang PHK Mulai Terjadi di Restoran dan Hotel di Ngawi
Pendapatan Anjlok 70 Persen, Gelombang PHK Mulai Terjadi di Restoran dan Hotel di Ngawi
Surabaya
Korban Mutilasi di Mojokerto Tidak Sedang Hamil
Korban Mutilasi di Mojokerto Tidak Sedang Hamil
Surabaya
Polda Jatim Tangkap 2 Terduga Provokator Pembakaran Grahadi
Polda Jatim Tangkap 2 Terduga Provokator Pembakaran Grahadi
Surabaya
Warga Bentuk PAM Swakarsa Usai Ramai Aksi, Eri Cahyadi: Pastikan Surabaya Aman
Warga Bentuk PAM Swakarsa Usai Ramai Aksi, Eri Cahyadi: Pastikan Surabaya Aman
Surabaya
Kasus Pembunuhan di Bangkalan, Polisi Akui Sudah Kantongi Identitas Dua Pelaku
Kasus Pembunuhan di Bangkalan, Polisi Akui Sudah Kantongi Identitas Dua Pelaku
Surabaya
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Surabaya
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Surabaya
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Surabaya
Pria di Bangkalan Tewas Usai Dibacok 2 Orang di Tepi Jalan
Pria di Bangkalan Tewas Usai Dibacok 2 Orang di Tepi Jalan
Surabaya
Rekam Jejak Irfan Yusuf, dari Ponpes Tebuireng Jombang Kini Menteri Haji dan Umrah
Rekam Jejak Irfan Yusuf, dari Ponpes Tebuireng Jombang Kini Menteri Haji dan Umrah
Surabaya
Longsor Tutup Jalan Trans Ende-Maumere, Aktivitas Warga Terganggu
Longsor Tutup Jalan Trans Ende-Maumere, Aktivitas Warga Terganggu
Surabaya
Khofifah Bantah PHK Massal di Gudang Garam: Itu Pensiun Dini, Hanya 200 Orang
Khofifah Bantah PHK Massal di Gudang Garam: Itu Pensiun Dini, Hanya 200 Orang
Surabaya
Amankan Iklim Investasi, Pemkab Situbondo Bentuk Satgas Tangani Ormas Terafiliasi Preman
Amankan Iklim Investasi, Pemkab Situbondo Bentuk Satgas Tangani Ormas Terafiliasi Preman
Surabaya
Penerbangan Rute Surabaya-Banyuwangi Aktif Lagi, Terbang 2 Kali Sepekan
Penerbangan Rute Surabaya-Banyuwangi Aktif Lagi, Terbang 2 Kali Sepekan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau