Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawaban Kapolda Jatim atas 7 Tuntutan Mahasiswa

Kompas.com - 30/08/2025, 16:04 WIB
Izzatun Najibah,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Pol Nanang Avianto menanggapi tuntutan mahasiswa dalam aksi Reformasi Polri.

Ribuan mahasiswa dari aliansi BEM Nusantara Jatim, BEM Seluruh Indonesia (SI) Jatim, dan Aliansi BEM Surabaya menggelar aksi demonstrasi di Mapolda Jatim pada Sabtu (30/8/2025).

Ada tujuh tuntutan yang disampaikan. Pertama, mendesak aparat penegak hukum untuk menghentikan segala bentuk tindakan represif terhadap massa aksi.

Baca juga: Isi Tuntutan Massa Aksi Reformasi Polri di Surabaya kepada Polda Jatim

Kedua, usut tuntas kasus kekerasan dan korban jiwa dalam aksi demonstrasi, termasuk meninggalnya Affan Kurniawan.Ketiga, bebaskan seluruh masa aksi yang ditahan oleh aparat kepolisian.

Keempat, mendesak reformasi total institusi kepolisian. Kelima, demilitarisasi Polri. Keenam, transparansi polisi dalam penanganan perkara pidana. Ketujuh, usut tuntas Tragedi Kanjuruhan.

Menanggapi hal tersebut, Nanang mengatakan bahwa kasus meninggalnya pengemudi ojol Affan Kurniawan telah diproses dan diumumkan ke publik.

Baca juga: Jalan A Yani Surabaya Lumpuh Siang Ini, Massa Aksi Reformasi Polri Bergerak Menuju Polda Jatim

“Peristiwa yang kemarin terjadi kepada Affan Kurniawan saat ini sudah diproses saat itu juga setelah kejadian dan sudah diumumkan atau publish,” kata Nanang, Sabtu (30/8/2025).

Ia berjanji akan menyampaikan kasus yang terjadi di Jakarta tersebut kepada publik, setiap tahapan proses tindak pidananya.

Kemudian, Nanang berjanji akan melepaskan puluhan orang yang ditahan aparat saat massa aksi di Grahadi Surabaya apabila tidak terbukti melakukan kejahatan.

“Pihak kepolisian akan segera saya cek pelaksanaan yang di Malang maupun di Surabaya. Kalau tidak terbukti akan saya lepaskan hari itu juga,” imbuhnya.

Nanang mengklaim bahwa polisi telah mengedepankan humanisme dalam menghadapi tindakan massa aksi.

“Kemudian reformasi total institusi kepolisian karena pembuat keputusan ada di Jakarta akan saya sampaikan kepada pimpinan saya,” jelasnya.

Sementara itu, terkait Tragedi Kanjuruhan, Nanang mengatakan bahwa seluruh anggota yang terlibat telah dilakukan proses pidana dan keluarga korban mendapat bantuan uang ganti rugi.

“Transparansi polisi dalam menangani pidana ini semua selalu kami laksanakan sampai akhir proges termasuk Tragedi Kanjuruhan, mulai dari penahanan proses pidana kepada pihak yang terlibat. Kemudian juga ada ganti rugi, santunan kepada keluarga korban. Dan ini sudah dilakukan melalui lintas kementerian atau lembaga,” pungkasnya.

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Suspek Meningkat, 20 Desa Ditetapkan KLB Campak di Pamekasan
Suspek Meningkat, 20 Desa Ditetapkan KLB Campak di Pamekasan
Surabaya
Ibu 16 Tahun yang Buang Bayinya di Lahan Bekas Kolam Lele Kini Dirawat di Rumah Sakit
Ibu 16 Tahun yang Buang Bayinya di Lahan Bekas Kolam Lele Kini Dirawat di Rumah Sakit
Surabaya
Ketua RT di Banyuwangi Kaget Lihat Paket Sabu Berserakan di Jalan, Langsung Lapor Babinsa
Ketua RT di Banyuwangi Kaget Lihat Paket Sabu Berserakan di Jalan, Langsung Lapor Babinsa
Surabaya
Derita Orangtua Korban Mutilasi Rela Berjualan Sempol Demi Kuliahkan Anak, Ketua RT: Mereka Sempat Kebingungan
Derita Orangtua Korban Mutilasi Rela Berjualan Sempol Demi Kuliahkan Anak, Ketua RT: Mereka Sempat Kebingungan
Surabaya
Mendagri Minta Pejabat Tak 'Flexing', Eri Cahyadi: dari Dulu Modelnya Seperti Ini
Mendagri Minta Pejabat Tak "Flexing", Eri Cahyadi: dari Dulu Modelnya Seperti Ini
Surabaya
Keluhan Guru di Sekolah Penerima Bantuan: Chromebook Bergantung Internet dan Harus Pakai Aplikasi Bawaan
Keluhan Guru di Sekolah Penerima Bantuan: Chromebook Bergantung Internet dan Harus Pakai Aplikasi Bawaan
Surabaya
Hidup Sebatang Kara, Lansia Obesitas di Bangkalan Dievakuasi Warga ke Rumah Sakit
Hidup Sebatang Kara, Lansia Obesitas di Bangkalan Dievakuasi Warga ke Rumah Sakit
Surabaya
4 Penjual Miras di Karnaval Sound Horeg, 1 Jadi Tersangka dan Hanya Dijerat Tindak Pidana Ringan
4 Penjual Miras di Karnaval Sound Horeg, 1 Jadi Tersangka dan Hanya Dijerat Tindak Pidana Ringan
Surabaya
Mantan Kepala Disdik Jombang yang Diberhentikan karena Video Asusila Ikut Job Fit
Mantan Kepala Disdik Jombang yang Diberhentikan karena Video Asusila Ikut Job Fit
Surabaya
Dindik Bangkalan: 460 Unit Chromebook Bantuan Era Nadiem Makarim Masih Digunakan di 32 SMA-SLB
Dindik Bangkalan: 460 Unit Chromebook Bantuan Era Nadiem Makarim Masih Digunakan di 32 SMA-SLB
Surabaya
Mimpi Sunari dan Warga Dusun Baban Timur Jember Punya Jalan Aspal dan Listrik
Mimpi Sunari dan Warga Dusun Baban Timur Jember Punya Jalan Aspal dan Listrik
Surabaya
Eri Cahyadi Sebut Perbaikan Fasum Akibat Unjuk Rasa 'Makan' Anggaran Rp 2,5 Miliar
Eri Cahyadi Sebut Perbaikan Fasum Akibat Unjuk Rasa "Makan" Anggaran Rp 2,5 Miliar
Surabaya
Langgar Aturan, Karnaval Sound Horeg di Banyuwangi Sebabkan Banyak Kerusakan
Langgar Aturan, Karnaval Sound Horeg di Banyuwangi Sebabkan Banyak Kerusakan
Surabaya
Banyak Penjual Miras Saat Acara Karnaval Sound Horeg, Ini Respons Bupati Lumajang
Banyak Penjual Miras Saat Acara Karnaval Sound Horeg, Ini Respons Bupati Lumajang
Surabaya
Polisi Pastikan Kondisi Mental Pelaku Mutilasi Kekasih yang Jenazahnya Ditemukan di Mojokerto
Polisi Pastikan Kondisi Mental Pelaku Mutilasi Kekasih yang Jenazahnya Ditemukan di Mojokerto
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau