SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak enam anggota polisi dan satu TNI mengalami luka akibat aksi demo di Grahadi Surabaya pada Jumat (29/8/2025).
Demonstrasi di Gedung Grahadi, Surabaya, pada Jumat (29/8/2025) berakhir ricuh.
Water cannon, bom molotov, dan puluhan gas air mata ditembakkan saat suasana sedang memanas.
Sejumlah massa mengalami luka-luka dan sesak napas akibat tembakan gas air mata.
Polda Jatim juga melaporkan ada enam anggotanya dan satu TNI mengalami luka-luka.
Baca juga: Khofifah Berdialog dengan Warga yang Datang ke Grahadi Pascademo Ricuh
Kapolda Jatim Irjen Nanang Avianto mengatakan, anggota polisi dan TNI yang luka-luka tersebut telah mendapat perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara.
“Saya juga mengapresiasi para petugas yang tetap berdedikasi dalam menjalankan tugas,” kata Nanang saat menjenguk ke rumah sakit, Sabtu (30/8/2025).
Ia juga berharap semua pihak yang terlibat dalam aksi solidaritas untuk pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, segera pulih, termasuk petugas Damkar dan insan pers.
Lebih lanjut, Nanang menegaskan pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh kepada setiap anggotanya dalam melakukan pengamanan.
“Keselamatan seluruh pihak adalah prioritas utama. Kami akan memperkuat sinergi dan langkah preventif agar kejadian tidak terulang,” kata dia.
Baca juga: Tuntut Usut Kematian Affan Kurniawan, Kericuhan Terjadi di Depan Gedung Grahadi Surabaya
Sebelumnya, dia juga mengatakan bahwa pihaknya terbuka untuk menerima aspirasi, asal massa aksi dapat menyampaikan secara tertib dan kondusif.
“Dan ini supaya belajar bagi kita semua. Ayolah kita saling mengingatkan, tidak ada yang dirusak-rusak. Mereka memanggil, silakan. Saya fasilitasi asal tertib,” ujar Nanang.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini