SURABAYA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak menyebut sampel masakan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Tulungagung diperiksa di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Sampel MBG sudah dibawa ke BPOM, dan untuk sementara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) penyalurnya tidak beroperasi atau ditutup," katanya kepada wartawan, Kamis (16/10/2025).
Baca juga: Ada Ulat Bergerak di Menu Bakso MBG Blora
SPPG akan kembali beroperasi dan dibuka setelah ada proses yang menyatakan bahwa MBG yang diproduksi aman untuk dikonsumsi.
"Setelah ada keyakinan bahwa produknya aman, maka SPPG akan dibuka dan beroperasi kembali," jelasnya.
Baca juga: 84 Siswa SMP di Toba Diduga Keracunan MBG, Dinkes Jemput Korban yang Sempat Pulang ke Rumah
Sebelumnya, puluhan siswa mengalami gejala keracunan setelah menyantap menu MBG dari SPPG di Dusun Kendit, Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat.
SPPG ini melayani 21 sekolah, terdiri 17 sekolah tingkat PAUD dan TK, 6 sekolah setingkat SD/MI, SMAN 1 Campurdarat, MA Darussalam Ngentrong, SMPN 1 Boyolangu dan MTs Darussalam Ngentrong.
Hingga Selasa (14/10/2025) siang, tercatat jumlah siswa yang mengalami keracunan MBG menjadi 68 siswa, 5 di antaranya dirujuk ke rumah sakit.
Sebanyak 67 siswa yang mengalami keracunan berasal dari SMPN 1 Boyolangu, dan 1 siswa dari SDN 01 Tanggung Kecamatan Campurdarat.
Seluruh biaya pengobatan para siswa ditanggung oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang