MALANG, KOMPAS.com - Ratusan keris dan pusaka dari berbagai era kerajaan dipamerkan, dibursakan dan dilelang dalam Festival Budaya di Gedung Heritage RCE Center KPPN Malang, Kota Malang, Jumat (24/10/2025).
Pusaka peninggalan kerajaan Singosari yang diperkirakan berusia 900 tahun juga ada dalam event tersebut.
Ketua Panitia Festival Budaya, Jimi menambahkan, selain barang-barang tersebut di atasi, juga terdapat keris dan pusaka buatan para mpu di Malang Raya.
Tujuan festival ini adalah untuk uri-uri budaya atau melestarikan warisan adiluhung peninggalan leluhur, sekaligus memberikan edukasi kepada generasi penerus, terutama Generasi Z.
"Harapan kami para generasi muda bisa lebih mencintai dan menghargai lagi warisan leluhur. Leluhur kita ini sudah mencapai tingkat budaya yang sangat tinggi," ujar Jimi pada Jumat (24/10/2025).
Baca juga: Sambut 1 Suro, Keris-keris Pusaka Dijamas di Purworejo dalam Prosesi Sakral
Jimi mengungkapkan, total koleksi keris dan pusaka dalam kegiatan ini mencapai ratusan.
Dari koleksi yang ada, ia memastikan 90 persen diantaranya adalah pusaka asli dari era sebelum kemerdekaan, seperti zaman Majapahit, Mataram, dan Singosari.
Sisanya adalah karya baru dari para mpu masa kini.
"Yang asli kebanyakan, hampir 90 persen. Yang baru itu cuma bikinannya para mpu yang sekarang, ada enam mpu, masing-masing dua karya," jelasnya.
Kegiatan ini juga menampilkan pusaka tertua yang dipajang, yakni sebuah betok Jalapudo dari era Singosari.
"Itu perkiraan kalau sekarang kisaran hampir 900 tahun lah. Itu termasuk pusaka tindih," kata Jimi.
Pusaka yang termasuk tindih tersebut, lanjutnya, berfungsi untuk menetralisir aura negatif dari pusaka lain.
"Biasanya pusaka itu ada yang kereng atau usil. Kalau ada betok, bisa ternetral," tambahnya.
Menariknya, pusaka betok tersebut merupakan hasil temuan di aliran Sungai Brantas sekitar tahun 2010.
Baca juga: Pria di Mataram Curi Keris Pusaka Senilai Rp 100 Juta, lalu Menjualnya Rp 1 Juta
Temuan itu berawal dari pengerukan sungai yang kemudian memicu para kolektor dan pencinta pusaka dan keris ikut mencari, baik menggunakan detektor logam maupun menyelam.