Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Keris dan Pusaka Dipamerkan di Kota Malang, Ada Pusaka Kerajaan Singosari Berusia 900 Tahun

Kompas.com - 24/10/2025, 18:33 WIB
Nugraha Perdana,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

Koleksi yang dipamerkan dalam kegiatan ini juga berasal dari berbagai komunitas di Nusantara, seperti Lombok, Jakarta, Cirebon, Bali, dan Malang Raya.

Sebagian merupakan koleksi turun-temurun yang pada akhirnya alih rawat karena ahli warisnya tidak lagi menggemari.

Di area bursa, keris diperjualbelikan dengan harga bervariasi. Jimi menyebut harga dimulai dari kisaran Rp 1 juta hingga ratusan juta rupiah.

"Kalau yang mahal itu biasanya 'kinata', ada emasnya. Itu biasanya di angka ratusan juta," ungkap Jimi.

Ia juga menambahkan, bahwa banyak pejabat dan tokoh publik yang mengoleksi keris.

Termasuk, Presiden Prabowo yang sering memberikan cinderamata pusaka kepada pemimpin negara lain, serta Fadli Zon yang juga menjabat sebagai Ketua Umum SNKI (Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia).

Kegiatan yang kental dengan nuansa pelestarian budaya ini diinisiasi Kantor Wilayah DJBC Jawa Timur II Kementerian Keuangan (Kemenkeu), yang juga memiliki komunitas pecinta keris dan pusaka bernama Paguyuban Seni Tempa Indonesia (Pasti).

Baca juga: Keris, Pusaka Lambang Persatuan Bapa Angkasa dan Ibu Pertiwi

Kepala Kantor Wilayah DJBC Jawa Timur II, Agus Sudarmadi menyampaikan, dirinya juga merupakan kolektor pusaka dengan koleksi pribadi mencapai sekitar 150 bilah.

Salah satu meja pameran bahkan menampilkan koleksi pribadinya, seperti keris Nogorojo era Mataram Sultan Agung dan beberapa tombak era Demak serta Majapahit.

Ia menyebut bahwa di Kemenkeu, Paguyuban Pasti berkembang cukup baik dan berhasil melakukan transformasi pengetahuan ke generasi muda.

"Yang menarik adalah bukan hanya orang tua. Bahkan ada generasi Z di Kementerian Keuangan juga sudah mulai tertarik dengan keris."

"Karena tadi, makna keris yang kami sampaikan itu bukan sekedar bendanya, tapi makna dari kenapa keris ini ada, kenapa dibuat, doanya di situ yang luar biasa," tutur Agus.

Ia juga menjelaskan, bahwa pihaknya yang utamanya turut bertugas menjaga negara dan neraca dalam keuangan negara tidak bisa lepas dari peradaban dan budaya.

"Tanpa kita melibatkan budaya, ya mendayakan budi, melihat orang, barang, dokumen, transport, maka tidak akan berjalan dengan sejahtera," kata Agus.

Ia menegaskan bahwa untuk maju, suatu bangsa harus belajar dari para pendahulunya, termasuk kerajaan besar di Jawa Timur seperti Singasari dan Majapahit.

Baca juga: Keris Pusaka Disematkan, KBPH Suryodilogo Dinobatkan Jadi Paku Alam X

Halaman:


Terkini Lainnya
Perahu Tenggelam, Nelayan di Nusa Penida Hilang Kemudian Ditemukan Selamat
Perahu Tenggelam, Nelayan di Nusa Penida Hilang Kemudian Ditemukan Selamat
Surabaya
Julukan Kota Mangga Probolinggo Mulai Pudar, Produksi Turun dan Kebun Beralih Jadi Permukiman
Julukan Kota Mangga Probolinggo Mulai Pudar, Produksi Turun dan Kebun Beralih Jadi Permukiman
Surabaya
Cuaca Ekstrem, 8 Kecamatan di Madiun Rawan Terdampak Bencana
Cuaca Ekstrem, 8 Kecamatan di Madiun Rawan Terdampak Bencana
Surabaya
7 Kecamatan Rawan Bencana, BMKG Banyuwangi Imbau Masyarakat Waspada
7 Kecamatan Rawan Bencana, BMKG Banyuwangi Imbau Masyarakat Waspada
Surabaya
Eri Cahyadi Siapkan Dana Rp 5 Juta untuk Gen-Z Supaya Ikut Kembangkan Kampung
Eri Cahyadi Siapkan Dana Rp 5 Juta untuk Gen-Z Supaya Ikut Kembangkan Kampung
Surabaya
Pertamina Patra Niaga Tangani 462 Keluhan Motor Brebet di Jatim
Pertamina Patra Niaga Tangani 462 Keluhan Motor Brebet di Jatim
Surabaya
Estimasi Awal, Kuota Haji di Kabupaten Pasuruan 2026 Naik 267 Orang
Estimasi Awal, Kuota Haji di Kabupaten Pasuruan 2026 Naik 267 Orang
Surabaya
Sopir Pikap di Pamekasan Borong 30 Jeriken Solar di SPBU Bermodal 2 Surat Kuasa
Sopir Pikap di Pamekasan Borong 30 Jeriken Solar di SPBU Bermodal 2 Surat Kuasa
Surabaya
Surabaya dan Dilema 'Thrifting', antara Simbol Gaya Hidup dan Ancaman Limbah Fesyen
Surabaya dan Dilema "Thrifting", antara Simbol Gaya Hidup dan Ancaman Limbah Fesyen
Surabaya
Para Pejabat Pensiun, 138 SDN di Kabupaten Blitar Tak Punya Kepala Sekolah
Para Pejabat Pensiun, 138 SDN di Kabupaten Blitar Tak Punya Kepala Sekolah
Surabaya
Eri Cahyadi Tanggapi Video Viral Admin di Instagram: Saya Selalu Kasih Kesempatan untuk Anak Muda
Eri Cahyadi Tanggapi Video Viral Admin di Instagram: Saya Selalu Kasih Kesempatan untuk Anak Muda
Surabaya
Remaja Asal Surabaya Dianiaya hingga Tewas di Sampang, Polisi Segera Panggil 2 Saksi
Remaja Asal Surabaya Dianiaya hingga Tewas di Sampang, Polisi Segera Panggil 2 Saksi
Surabaya
Pesan Khofifah untuk Siswa SMA Jatim yang Menjalani TKA: Jaga Emosi Tetap Stabil
Pesan Khofifah untuk Siswa SMA Jatim yang Menjalani TKA: Jaga Emosi Tetap Stabil
Surabaya
Bertengkar dengan Pacar, Pria di Banyuwangi Ancam Bunuh Warga
Bertengkar dengan Pacar, Pria di Banyuwangi Ancam Bunuh Warga
Surabaya
Antre di SPBU Swasta, Warga Surabaya dan Sidoarjo Cari Aman di Tengah Isu Kualitas BBM
Antre di SPBU Swasta, Warga Surabaya dan Sidoarjo Cari Aman di Tengah Isu Kualitas BBM
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau