Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

48.985 Warga Lumajang Tidak Lulus SD

Kompas.com - 30/10/2025, 13:42 WIB
Miftahul Huda,
Icha Rastika

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Sebanyak 48.985 orang di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur ternyata belum lulus sekolah dasar (SD).

Data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Lumajang menunjukkan, penduduk di Lumajang pada 2025 berjumlah 1.125.725 jiwa.

Dari jumlah di atas, sebanyak 145.387 orang dinyatakan belum lulus SD atau sekolah lain yang sederajat.

Padahal, jumlah penduduk Lumajang usia 6-13 tahun atau usia SD hanya 96.402 orang.

Artinya, sisanya sebanyak 48.985 orang yang belum tamat SD berusia lebih dari 13 tahun.

Baca juga: Seorang Pemuda Cabuli Bocah yang Baru Lulus SD, Terancam 15 Tahun Penjara

Sekretaris Dispendukcapil Kabupaten Lumajang Yohanes Kobba menyampaikan, 48.985 orang yang dinyatakan belum tamat SD tidak termasuk anak-anak yang belum memasuki usia sekolah.

Sebab, anak-anak yang belum usia sekolah dikategorikan terpisah dalam kelompok belum sekolah sebanyak 215.286 jiwa.

"Data belum tamat SD ini beda dengan data yang belum sekolah, kalau yang belum sekolah itu termsasuk anak-anak kecil yang memang belum memasuki usia sekolah," kata Yohanes di Lumajang, Rabu (30/10/2025).

Menurut Yohanes, tingginya jumlah warga yang tercatat tidak lulus SD di Lumajang disebabkan oleh minimnya kesadaran masyarakat untuk memperbarui data kependudukan.

Ia mengatakan, banyak warga Lumajang yang sudah menempuh pendidikan di perguruan tinggi atau bahkan bekerja tapi tidak memperbarui data kependudukannya.

Akibatnya, dalam data kependudukan, tercatat pendidikannya masih SD bahkan belum sekolah.

"Data yang kami terima dari pusat memang agak tinggi untuk yang belum tamat SMP karena masyarakat ini belum memahami betul tentang pentingnya kartu keluarga, sehingga banyak yang belum update misal anaknya sudah kuliah tapi di KK masih tercantum SD," ujar Yohanes.

Baca juga: Pemkab Lumajang Gelar Job Fair, Terbuka untuk Lulusan SD hingga Sarjana

Ia mengatakan, proses pembaruan data sebenarnya tidak membutuhkan waktu yang lama.

Sebab, dalam hitungan jam, warga yang mengurus pembaruan data sudah bisa membawa pulang kartu keluarga baru maupun KTP baru.

"Prosesnya sebentar 1 jam selesai, tinggal bagaimana menumbuhkan kesadaran warga akan pentingnya pembaruan data," katanya. 

Yohanes menyebut, pembaruan data kependudukan sangat penting baik bagi warga maupun bagi pemerintah.

Sebab, data yang akurat akan menentukan arah kebijakan pemerintah. Seperti, menghindari adanya program bantuan yang tidak tepat sasaran.

"Kami mengimbau seluruh masyarakat memperbarui data karena banyak manfaatnya dan sangat mempengaruhi kebijakan pemerintah," ucap dia. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Eri Cahyadi Siapkan Dana Rp 5 Juta untuk Gen-Z Supaya Ikut Kembangkan Kampung
Eri Cahyadi Siapkan Dana Rp 5 Juta untuk Gen-Z Supaya Ikut Kembangkan Kampung
Surabaya
Pertamina Patra Niaga Tangani 462 Keluhan Motor Brebet di Jatim
Pertamina Patra Niaga Tangani 462 Keluhan Motor Brebet di Jatim
Surabaya
Estimasi Awal, Kuota Haji di Kabupaten Pasuruan 2026 Naik 267 Orang
Estimasi Awal, Kuota Haji di Kabupaten Pasuruan 2026 Naik 267 Orang
Surabaya
Sopir Pikap di Pamekasan Borong 30 Jeriken Solar di SPBU Bermodal 2 Surat Kuasa
Sopir Pikap di Pamekasan Borong 30 Jeriken Solar di SPBU Bermodal 2 Surat Kuasa
Surabaya
Surabaya dan Dilema 'Thrifting', antara Simbol Gaya Hidup dan Ancaman Limbah Fesyen
Surabaya dan Dilema "Thrifting", antara Simbol Gaya Hidup dan Ancaman Limbah Fesyen
Surabaya
Para Pejabat Pensiun, 138 SDN di Kabupaten Blitar Tak Punya Kepala Sekolah
Para Pejabat Pensiun, 138 SDN di Kabupaten Blitar Tak Punya Kepala Sekolah
Surabaya
Eri Cahyadi Tanggapi Video Viral Admin di Instagram: Saya Selalu Kasih Kesempatan untuk Anak Muda
Eri Cahyadi Tanggapi Video Viral Admin di Instagram: Saya Selalu Kasih Kesempatan untuk Anak Muda
Surabaya
Remaja Asal Surabaya Dianiaya hingga Tewas di Sampang, Polisi Segera Panggil 2 Saksi
Remaja Asal Surabaya Dianiaya hingga Tewas di Sampang, Polisi Segera Panggil 2 Saksi
Surabaya
Pesan Khofifah untuk Siswa SMA Jatim yang Menjalani TKA: Jaga Emosi Tetap Stabil
Pesan Khofifah untuk Siswa SMA Jatim yang Menjalani TKA: Jaga Emosi Tetap Stabil
Surabaya
Bertengkar dengan Pacar, Pria di Banyuwangi Ancam Bunuh Warga
Bertengkar dengan Pacar, Pria di Banyuwangi Ancam Bunuh Warga
Surabaya
Antre di SPBU Swasta, Warga Surabaya dan Sidoarjo Cari Aman di Tengah Isu Kualitas BBM
Antre di SPBU Swasta, Warga Surabaya dan Sidoarjo Cari Aman di Tengah Isu Kualitas BBM
Surabaya
Toko Swalayan di Blitar Dibobol Maling, Rokok dan Kosmetik Jutaan Rupiah Raib
Toko Swalayan di Blitar Dibobol Maling, Rokok dan Kosmetik Jutaan Rupiah Raib
Surabaya
Armuji Sidak Investasi Bodong yang Rugikan Korban Rp 1,2 M, Minta Pelaku Jual Aset untuk Ganti Rugi
Armuji Sidak Investasi Bodong yang Rugikan Korban Rp 1,2 M, Minta Pelaku Jual Aset untuk Ganti Rugi
Surabaya
Sapi Bobot 1,4 Ton Milik Faisal Menangkan Kontes Sapi di Jember, Pecahkan Rekor Nasional
Sapi Bobot 1,4 Ton Milik Faisal Menangkan Kontes Sapi di Jember, Pecahkan Rekor Nasional
Surabaya
Pengacara Aktivis Aksi 30 Agustus Kediri Pertanyakan Pasal Berlapis yang Jerat Kliennya
Pengacara Aktivis Aksi 30 Agustus Kediri Pertanyakan Pasal Berlapis yang Jerat Kliennya
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau