Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Snorkeling di Biorock Pemuteran, Lihat Konservasi Terumbu Karang

Kompas.com - 16/08/2024, 14:18 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Jika biasanya snorkeling dilakukan langsung di tengah laut, lain halnya dengan snorkeling di Biorock Pemuteran, Kabupaten Buleleng, Bali, yang memulai kegiatan snorkeling dari garis tepi pantai.

Biorock Pemuteran merupakan merupakan kawasan konservasi terumbu karang. Di kawasan ini, terumbu karang dibudidayakan dengan teknologi terkini sehingga pertumbuhannya lebih cepat dibanding biasanya.

Baca juga:

Pada kegiatan Press Tour bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ke Bali utara, Jumat (9/8/2024), Kompas.com berkesempatan untuk snorkeling dan melihat langsung terumbu karang di Biorock Pemuteran.

Snorkeling dimulai sekitar pukul 16.00 Wita. Dengan pelampung yang udah melekat serta alat snorkeling yang sudah di tangan, saya melangkahkan kaki dengan mantap menyongsong ombak.

Sebelum menuju tepi laut, mulanya pemandu menginfokan bahwa akan ada tiga gelombang yang menggulung. Ombak pertama biasanya tidak terlalu tinggi, tapi akan semakin tinggi hingga ombak ketiga.

Mulanya saya pikir berangkat snorkeling dari tepi laut akan terasa mudah, tapi nyatanya modal bisa berenang saja tidak cukup. 

Setiap gelombang yang datang menghantam badan untuk kembali ke tepian. Awalnya saya panik, tidak sanggup mengatur nafas, takut, dan terasa gamang kala melihat gulungan ombak semakin tinggi.

Baca juga:

Potret Kompas.com saat snorkeling di Biorock Pemuteran, Buleleng, Bali Utara, Jumat (9/8/2024). Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Potret Kompas.com saat snorkeling di Biorock Pemuteran, Buleleng, Bali Utara, Jumat (9/8/2024).

Namun, beberapa saat setelah saya kembali mengatur nafas, menyambut gelombang dengan rasa tenang, saya berhasil melampaui tantangan ombak dan tiba di tengah laut.

Posisi konservasi terumbu karang di Biorock ini tidak terlalu jauh dari garis pantai. Meskipun air laut sore itu cukup keruh, namun saya bisa melihat dengan jelas terumbu karang yang berwarna warni, lengkap dengan ikan karang berwarna cerah yang berenang di sekitarnya.

Penggunaan sepatu katak saat snorkeling sungguh sangat membantu, apalagi saat melawan arus laut yang terasa cukup kuat. 

Bila berada di Pulau Bali, sisihkan waktu beberapa hari untuk berkunjung ke Bali utara, tepatnya ke Biorock Pemuteran. 

Selain bisa snorkeling, kamu juga bisa menikmati keindahan pantai dengan suasana tenang, tidak ada keramaian seperi halnya pantai yang ada di Bali bagian selatan.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Daftar Lengkap Cuti Bersama 2026, dari Imlek hingga Natal
Daftar Lengkap Cuti Bersama 2026, dari Imlek hingga Natal
Travel News
Patung Hachiko di Tokyo, Kisah Anjing Paling Setia di Dunia yang Bikin Haru Wisatawan
Patung Hachiko di Tokyo, Kisah Anjing Paling Setia di Dunia yang Bikin Haru Wisatawan
Travelpedia
Arab Saudi Kurangi Masa Berlaku Visa Umrah, Kini Hanya 1 Bulan
Arab Saudi Kurangi Masa Berlaku Visa Umrah, Kini Hanya 1 Bulan
Travel News
Keraton Yogyakarta Setop Pentas Gamelan Wisata hingga Pemakaman PB XIII
Keraton Yogyakarta Setop Pentas Gamelan Wisata hingga Pemakaman PB XIII
Travel News
Mesir Buka Grand Egyptian Museum, Ada 5.000 Koleksi Firaun Tutankhamun
Mesir Buka Grand Egyptian Museum, Ada 5.000 Koleksi Firaun Tutankhamun
Travel News
Awas Pungli, Retribusi Masuk Kawasan Wisata Cibodas Masih Gratis
Awas Pungli, Retribusi Masuk Kawasan Wisata Cibodas Masih Gratis
Travel News
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Travel News
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Travel News
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
Travel News
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Travel News
KA Bukit Serelo Kertapati-Lubuk Linggau, Harga Tiket Rp 32.000
KA Bukit Serelo Kertapati-Lubuk Linggau, Harga Tiket Rp 32.000
Travelpedia
7,2 Ton Sampah Diangkut dari Kawasan Pantai Tanjung Aan NTB
7,2 Ton Sampah Diangkut dari Kawasan Pantai Tanjung Aan NTB
Travel News
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Digelar di Solo dan Yogya Sebulan Penuh
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Digelar di Solo dan Yogya Sebulan Penuh
Travel News
Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Gen Z Makin Doyan Liburan
Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Gen Z Makin Doyan Liburan
Travel News
Super Air Jet Buka Rute Jakarta-Kediri PP 10 November, Terbang 3 Kali Seminggu
Super Air Jet Buka Rute Jakarta-Kediri PP 10 November, Terbang 3 Kali Seminggu
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau