Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efisiensi Anggaran Bikin Okupansi Hotel di Yogyakarta Turun, PHRI Minta Empati Pemerintah

Kompas.com - 13/05/2025, 17:04 WIB
Krisda Tiofani,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dampak efisiensi anggaran pemerintah terlihat pada bisnis hotel di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Rata-rata tingkat okupansi hotel se-DIY hanya mencapai 20-40 persen.

"Sejak Instruksi Presiden (Inpres) muncul, kami tersengal-sengal nafasnya. Butuh oksigen karena rata-rata okupansi hanya 20-40 persen di weekday (hari kerja) dan 50-60 persen di weekend (akhir pekan)," ujar Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/5/2025).

Baca juga:

Dampak efisiensi anggaran pemerintah ke bisnis hotel

Dampak efisiensi anggaran pemerintah terlihat pada bisnis hotel di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Rata-rata tingkat okupansi hotel se-DIY hanya mencapai 20-40 persen.Unsplash/Titus Windi Priatmoko Dampak efisiensi anggaran pemerintah terlihat pada bisnis hotel di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Rata-rata tingkat okupansi hotel se-DIY hanya mencapai 20-40 persen.

Menurutnya, semua akomodasi di DIY terdampak efisiensi anggaran hotel, tapi hotel bintang tiga dan bintang lima yang paling parah.

Sebagai informasi, tingkat okupansi hotel DIY yang merosot bermula saat Presiden Prabowo Subianto menetapkan efisiensi anggaran 2025 bagi kementerian dan lembaga.

Hal ini berdampak luas bagi perekonomian nasional, terutama daya beli masyarakat yang menurun dan enggan bepergian ke luar kota.

Baca juga:

"Liburan-liburan yang kami harapkan ada oksigen panjang, ternyata turun juga dibandingkan tahun-tahun lalu," kata Deddy.

Terbaru, hotel se-DIY mencatat okupansi sebesar 75 persen pada libur Waisak 2025, tepatnya pada Jumat (9/5/2025) dan Sabtu (10/5/2025).

Meskipun lebih besar dibandingkan hari biasa, okupansi tersebut menurun 10-20 persen dibandingkan Waisak 2024.

"Tetapi angka ini bisa menjadi oksigen bagi kami untuk bertahan," kata Deddy.

Inginkan empati pemerintah

Ilustrasi Yogyakarta. Dampak efisiensi anggaran pemerintah terlihat pada bisnis hotel di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Rata-rata tingkat okupansi hotel se-DIY hanya mencapai 20-40 persen.
SHUTTERSTOCK/Jaya Tri Hartono Ilustrasi Yogyakarta. Dampak efisiensi anggaran pemerintah terlihat pada bisnis hotel di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Rata-rata tingkat okupansi hotel se-DIY hanya mencapai 20-40 persen.

Deddy menuturkan, permohonan kelonggaran retribusi tidak kunjung ditanggapi oleh Pemerintah Kota Yogyakarta.

Deddy telah meminta relaksasi pajak-pajak, serta potongan retribusi PLN dan PDAM kepada pemerintah daerah, tetapi belum ada jawaban hingga saat ini.

"Maka kami juga melakukan efisiensi energi dan efisiensi sumber daya manusia," putus dia.

Deddy mencatat sebanyak 458 anggota hotel dan restoran PHRI DIY terpaksa merumahkan sekitar 5.000 karyawannya.

"Kami hanya minta pemerintah bisa memberi empati kepada kami," pungkas dia.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Kelahiran 'Si Kucing Beruang' di Bandung Zoo, Populasi Jadi 33 Ekor
Kelahiran "Si Kucing Beruang" di Bandung Zoo, Populasi Jadi 33 Ekor
Travel News
Malang Health Tourism Jajaki Kerja Sama dengan Jepang, Tawarkan Wisata Kesehatan Mariposa
Malang Health Tourism Jajaki Kerja Sama dengan Jepang, Tawarkan Wisata Kesehatan Mariposa
Travel News
Petualangan Mendebarkan Naik ATV Menembus Malam di Capas Adventure Land Banyuwangi
Petualangan Mendebarkan Naik ATV Menembus Malam di Capas Adventure Land Banyuwangi
Travel Ideas
5 Alternatif Pendakian Selain Gunung Raung yang Meletus Juni 2025
5 Alternatif Pendakian Selain Gunung Raung yang Meletus Juni 2025
Travel Ideas
Gunung Raung Meletus 7 Juni 2025, Jalur Pendakian Ditutup Sementara
Gunung Raung Meletus 7 Juni 2025, Jalur Pendakian Ditutup Sementara
Travel News
Hutan Kota GBK, Wisata Ruang Terbuka Hijau Gratis di Tengah Jakarta
Hutan Kota GBK, Wisata Ruang Terbuka Hijau Gratis di Tengah Jakarta
Travelpedia
Festival Gedongsongo di Semarang Digelar 21 Juni 2025, Ada Penerbangan Lampion
Festival Gedongsongo di Semarang Digelar 21 Juni 2025, Ada Penerbangan Lampion
Travel News
4 Alasan China Jadi Destinasi Wisata Dunia yang Layak Dikunjungi
4 Alasan China Jadi Destinasi Wisata Dunia yang Layak Dikunjungi
Travel News
PIK Tourism Board Hadir di SITF 2025, Dorong PIK Jadi Destinasi Kelas Dunia
PIK Tourism Board Hadir di SITF 2025, Dorong PIK Jadi Destinasi Kelas Dunia
Travel News
10 Tempat Wisata Bandung dengan Nuansa Alam, Pas untuk Libur Panjang
10 Tempat Wisata Bandung dengan Nuansa Alam, Pas untuk Libur Panjang
Travel Ideas
Kronologi Kapal Wisata Tenggelam di Lembongan Bali, 89 Penumpang Selamat
Kronologi Kapal Wisata Tenggelam di Lembongan Bali, 89 Penumpang Selamat
Travel News
10 Wisata Ramah Anak di Bandung, Pas untuk Libur Panjang Idul Adha
10 Wisata Ramah Anak di Bandung, Pas untuk Libur Panjang Idul Adha
Travelpedia
Diskon Tiket Kereta 30 Persen dari Daop 2 Bandung, Berlaku Juni–Juli 2025
Diskon Tiket Kereta 30 Persen dari Daop 2 Bandung, Berlaku Juni–Juli 2025
Travel News
Atasi Biang Macet di Puncak, Pemkab Bogor Akan Lebarkan Jalan dan Tertibkan PKL
Atasi Biang Macet di Puncak, Pemkab Bogor Akan Lebarkan Jalan dan Tertibkan PKL
Travel News
Diskon Tarif Tol 20 Persen Selama Libur Panjang Idul Adha, Berlaku 6–9 Juni 2025
Diskon Tarif Tol 20 Persen Selama Libur Panjang Idul Adha, Berlaku 6–9 Juni 2025
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau