KULON PROGO, KOMPAS.com – Air Terjun Bukit Sebantung di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, ternyata juga pas untuk pencinta wisata minat khusus canyoning.
Adapun canyoning adalah olahraga yang berpadu rekreasi pada lanskap alam. Aktivitas di dalamnya berupa bertualang menyusuri alur sungai yang berkarakter canyon atau ngarai dengan berbagai formasi batuannya, seperti lembah sempit, air terjun dan kolam.
Menelusuri ngarai ini bisa dilakukan dengan hiking atau jalan kaki, panjat tebing, abseiling atau naik turun tebing dengan tali pengaman, cliff jumping atau lompat mendarat di air, hingga meluncur.
Baca juga: Bukit Sebantung, Wisata di Bukit Menoreh yang Punya Kolam Alami dan Air Terjun Bertingkat
Wisatawan bisa melakukannya di obyek wisata yang berada di Padukuhan Kembang, Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo ini.
air terjun Bukit Sebantung memang memiliki kelengkapan karakter canyoning. Terdapat sekitar 12 tingkap air terjun yang mengalir cukup deras.
Bagi wisatawan yang ingin merasakan aksi-aksi canyoning, tempat ini sangat cocok, petualangan seru, aman, nyaman dan mengasyikkan.
View this post on Instagram
“Di sini memiliki karakter canyoning dengan kelengkapan hampir semua kegiatan canyoning, tapi masih pada grade untuk pemula," kata canyoning guide bernama Moko Soekmo, Jumat (30/5/2025).
Dengan begitu, sambung dia, tempat ini sangat cocok bagi wisatawan biasa yang ingin menikmati canyoning. Sementara bagi pencinta petualangan sejati, menurutnya tantagan canyoning masih kurang.
Turun lewat dinding tebing pada jalur air terjun menjadi aksi paling favorit di tempat ini. Mereka turun perlahan memakai tali karmantel yang dijaga dan dipandu para canyoneer atau guide yang ahli.
Saat-saat membelah air dingin dan sejuk itu turun dengan deras, air rasanya seperti menampar-nampar tubuh dan muka selagi di ketinggian. Suasana yang memicu adrenalin sekaligus melepaskan perasaan gembira.
Baca juga: Agrowisata Bunga Krisan Gerbosari Kembali Hidup di Bukit Menoreh, Kulon Progo
Canyoning berlanjut dengan cliff jumping atau melompat ke dalam kolam alam sedalam dua setengah meter.
Sekilas terlihat ngeri, tapi sangat menantang karena sekelilingnya berupa batu alam. Kolam alami bukan gelanggang renang di perkotaan yang mudah ditebak air di dalamnya.
Lagi-lagi keamanan melompat dan mendarat di kolam ditunjukkan oleh canyoneer. Ia mencontohkan cara cliff jumping yang benar. Adrenalin kembali terpicu di sini.
Aksi yang lain berupa meluncur pada dinding landai yang licin menuju ke dalam kolam. Canyoning di Bukit Sebantung biasanya selesai di kolam besar sedalam tiga meter. Di sana, wisatawan bisa mengakhiri kegiatannya sambil berenang dan bercengkerama.
Moko menceritakan, canyoning di Kulon Progo sudah ada sejak 2016. Penikmatnya terus meningkat dari tahun ke tahun, tapi grafik dua tahun belakangan ini merupakan yang tertinggi.
Baca juga: Ekowisata Sungai Mudal Kulon Progo: Harga Tiket, Jam Buka, dan Lokasi 2025
“Animo masyarakat khususnya masyarakat umum, permintaan trip canyoning itu semakin kuat, permintaan pasar makin besar,” kata Moko.