KOMPAS.com - Ribuan penerbangan di sejumlah bandara Amerika Serikat (AS) ditunda (delayed), imbas shutdown oleh pemerintah AS.
Government shutdown merupakan istilah yang mengacu ketika mayoritas layanan dan operasional pemerintah federal dihentikan karena tidak ada persetujuan anggaran yang disahkan oleh Kongres.
Saat shutdown terjadi, ribuan pegawai pemerintah yang tidak bekerja di sektor-sektor esensial akan dirumahkan tanpa bayaran. Hanya beberapa layanan yang dianggap penting atau darurat yang tetap berjalan.
Baca juga: Akibat AS Shutdown, 50 Ribu Petugas Bandara Kerja Tanpa Gaji dan Ribuan Penerbangan Delay
Salah satu yang paling terdampak adalah lalu lintas udara. Dilansir dari Reuters, Rabu (8/10/2025), penundaan penerbangan terjadi di sejumlah bandara, termasuk Houston, Nashville, Dallas, Chicago O'Hare, dan Newark karena kekurangan staf lalu lintas udara atau Air Traffic Control (ATC).
Situs pelacakan penerbangan FlightAware melaporkan lebih dari 3.000 penerbangan AS telah ditunda pada Selasa (7/10/2025), termasuk 225 penerbangan di Nashville dan lebih dari 570 penerbangan di Chicago O'Hare.
Federal Aviation Administration (FAA) atau Badan Penerbangan Federal AS mengurangi jumlah kedatangan penerbangan per jam di Chicago O'Hare akibat keterbatasan staf.
Baca juga: Turis Wajib Tahu, Pajak di 6 Bandara Thailand Naik per 1 Oktober 2025
Rata-rata penundaan penerbangan keberangkatan terjadi selama 41 menit. Adapun penerbangan ketibaan ditahan hingga 30 menit di Bandara Newark.
Kendati demikian, sekitar 13.000 staf lalu lintas udara dan sekitar 50.000 petugas Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) masih harus bekerja selama shutdown pemerintah AS, tetapi mereka tidak dibayar.
Para pengatur lalu lintas udara dijadwalkan menerima sebagian gaji pada 14 Oktober 2025 untuk pekerjaan yang dilakukan sebelum shutdown.
Baca juga: Ribuan Pekerja Bandara Korea Selatan Mogok Kerja, Apa Alasannya?
Menteri Perhubungan AS Sean Duffy mengatakan FAA melihat sedikit peningkatan jumlah pengendali lalu lintas udara yang mengambil cuti sakit.
Jumlah staf lalu lintas udara juga telah dipotong hingga 50 persen di beberapa wilayah sejak shutdown pekan lalu.
"Kalaupun kita tidak punya pengendali lalu lintas, kita akan memastikan wilayah udara aman. Jadi, yang kita lakukan adalah memperlambat lalu lintas," kata Duffy.
Baca juga: Damri Layani Rute Bandara Internasional Minangkabau, Tiket Mulai Rp 17.000
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang