Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Benar Filipina "Lockdown" Akibat Lonjakan Kasus Mpox

Kompas.com - 03/06/2025, 18:50 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Departemen Kesehatan Filipina disebut telah menerapkan karantina wilayah atau lockdown akibat lonjakan kasus Mpox atau cacar monyet.

Pengguna media sosial menyebarkan poster yang menginformasikan mengenai lockdown yang akan berlaku mulai 10 Juni 2025.

Warga Filipina diminta memakai masker dan mematuhi peringatan lockdown tersebut agar menghindari wabah Mpox.

Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, mengenai lockdown akibat lonjakan kasus mpox yang berlaku mulai 10 Juni 2025 di Filipina.akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, mengenai lockdown akibat lonjakan kasus mpox yang berlaku mulai 10 Juni 2025 di Filipina.

Poster itu dapat dilihat di akun Facebook ini, ini, dan ini.

Lantas, bagaimanakah faktanya?

Tidak ada lockdown

Sekretaris Departemen Kesehatan Filipina, Ted Herbosa membantah narasi mengenai lockdown akibat wabah Mpox.

Ia memastikan, poster yang beredar di media sosial memuat informasi palsu.

Dalam penanganan wabah Mpox, lockdown tidak dapat mengatasi meluasnya penyebaran.

"Lockdown tidak berhasil untuk Mpox karena (ditularkan melalui) kontak kulit ke kulit, jadi jika ada lockdown, mungkin akan ada lebih banyak kontak kulit ke kulit," kata Herbosa dikutip dari Philstar.

Selain itu, karantina wilayah hanya dapat diberlakukan dalam situasi genting, misalnya pandemi.

"Lockdown adalah tindakan yang sangat ekstrem; kami menggunakannya selama pandemi. Mpox harus menjadi pandemi, padahal tidak demikian," ucapnya.

Anjuran untuk memakai masker untuk menghindari Mpox juga kurang tepat.

Pusat Mikrobiologi dan Penyakit Menular Filipina atau PSMID memastikan, Mpox tidak dapat meyebar melalui udara.

Mpox utamanya menyebar melalui kontak kulit ke kulit yang berlangsung lama, seperti berciuman, hubungan seksual, dan berpelukan erat dengan orang yang terinfeksi virus.

Selain itu, Mpox dapat menyebar melalui droplet pernapasan dari orang yang sakit dan bersentuhan dengan permukaan yang terkontaminasi oleh bahan dari lesi Mpox, seperti handuk atau sprei.

Sebelumnya, pemeriksa fakta Rappler telah membantah narasi hoaks tersebut.

Sepanjang 2024, total angka kasus Mpox di Filipina tercatat ada total 52 kasus tanpa ada kematian yang dilaporkan.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
INFOGRAFIK: Hoaks Ahmad Sahroni Dirawat di RS, Pingsan Setelah Tahu Rumahnya Dijarah
INFOGRAFIK: Hoaks Ahmad Sahroni Dirawat di RS, Pingsan Setelah Tahu Rumahnya Dijarah
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Ahmad Sahroni Ditangap Polisi di Bandara Soetta Hasil Rekayasa AI
[KLARIFIKASI] Video Ahmad Sahroni Ditangap Polisi di Bandara Soetta Hasil Rekayasa AI
Hoaks atau Fakta
Narasi Antek Asing di Balik Demonstrasi Dianggap Disinformasi dan Distorsi
Narasi Antek Asing di Balik Demonstrasi Dianggap Disinformasi dan Distorsi
Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Foto Keliru Affan Kurniawan | Hoaks 10 Brimob Tewas
Cek Fakta Sepekan: Foto Keliru Affan Kurniawan | Hoaks 10 Brimob Tewas
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manajemen Bantah Hotel Ritz-Carlton Mega Kuningan Dijual
[KLARIFIKASI] Manajemen Bantah Hotel Ritz-Carlton Mega Kuningan Dijual
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] PBB Gelar Sidang Darurat Membubarkan DPR RI
[HOAKS] PBB Gelar Sidang Darurat Membubarkan DPR RI
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Jokowi Tantang Para Demonstran Datang ke Rumahnya
[HOAKS] Jokowi Tantang Para Demonstran Datang ke Rumahnya
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Ini Kostum Iron Man Karya Seniman Tulungagung, Bukan Jarahan Rumah Sahroni
[KLARIFIKASI] Ini Kostum Iron Man Karya Seniman Tulungagung, Bukan Jarahan Rumah Sahroni
Hoaks atau Fakta
SAFEnet Terima 16 Aduan Terkait Doxing Saat Demonstrasi Akhir Agustus 2025
SAFEnet Terima 16 Aduan Terkait Doxing Saat Demonstrasi Akhir Agustus 2025
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Jenderal Israel Ditangkap Belanda atas Kejahatan Perang
INFOGRAFIK: Hoaks Jenderal Israel Ditangkap Belanda atas Kejahatan Perang
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Rumah Sri Mulyani Dibakar Para Perusuh Usai Penjarahan
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Rumah Sri Mulyani Dibakar Para Perusuh Usai Penjarahan
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Kerumunan WNA Cemas di Bandara Saat Ingin Tinggalkan Indonesia
INFOGRAFIK: Hoaks Kerumunan WNA Cemas di Bandara Saat Ingin Tinggalkan Indonesia
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Logo PKI yang Disita Polisi di Samarinda Tidak Terkait Demonstrasi Mahasiswa
[KLARIFIKASI] Logo PKI yang Disita Polisi di Samarinda Tidak Terkait Demonstrasi Mahasiswa
Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Megawati Menolak RUU Perampasan Aset?
CEK FAKTA: Benarkah Megawati Menolak RUU Perampasan Aset?
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] 10 Anggota Brimob Tewas akibat Demonstrasi Agustus 2025
[HOAKS] 10 Anggota Brimob Tewas akibat Demonstrasi Agustus 2025
Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau