Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Video Ini Perlihatkan Fenomena Alam di Pulau Hormuz, Iran, Bukan Raja Ampat

Kompas.com - 11/10/2025, 14:28 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang diklaim memperlihatkan warna tanah dan air di Kepulauan Raja Ampat berubah menjadi merah akibat tambang.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, kerusakan alam di Raja Ampat memang benar terjadi. Namun, video itu bukan peristiwa yang terjadi di Raja Ampat. 

Narasi yang beredar

Video yang diklaim memperlihatkan tanah dan air di Raja Ampat berubah menjadi merah dibagikan oleh akun TikTok ini pada Selasa (7/10/2025).

Berikut narasi yang dibagikan:

Merah Menyala Raja Ampat Akibat Tambang...Di RUSAK OLEH PARA OLIGARKI ASING DAN OLIGARKI LOKAL DAN DI DUKUNG OLEH PEJABAT RAKUS DAN SERAKAH.

Klarifikasi, video ini perlihatkan Pantai Merah, Pulau Hormuz, Iran, bukan di Raja AmpatScreenshot Klarifikasi, video ini perlihatkan Pantai Merah, Pulau Hormuz, Iran, bukan di Raja Ampat

Penelusuran Kompas.com

Setelah ditelusuri, lokasi yang diperlihatkan dalam video tersebut bukan Raja Ampat. Tebing dan air berwarna merah itu berada di Pulau Hormuz, Iran.

Video yang sama dibagikan oleh akun Facebook ini pada 12 Februari 2025. Video itu disebut memperlihatkan hujan deras di Pantai Merah di Pulau Hormuz pada 10 Februari 2025.

Menurut akun tersebut, tanah di Pulau Hormuz sangat terkonsentrasi dengan oksida besi yang menyebabkan pantai berwarna merah dan ombak berwarna merah menyala.

Dalam pemberitaan Kompas.com, 14 Februari 2025, fenomena di Pulau Hormuz adalah hasil dari proses geologi jangka panjang yang menghasilkan oker merah.

Oker sendiri adalah bahan pewarna yang terbuat dari barang tambang yang mengandung tahi besi yang tercampur dengan tanah liat dan pasir.

Ketika mineral tersebut teroksidasi, tanah dan pasir akan menjadi berwarna merah. Akibatnya, air di pasir yang berpigmen tersebut juga akan tampak kemerahan.

Sementara itu, indikasi kerusakan lingkungan di Raja Ampat akibat penambangan nikel telah dikonfirmasi oleh Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq.

Sebagaimana diberitakan Kompas.id, 9 Juni 2025, Hanif menyebutkan bahwa kerusakan lingkungan di Raja Ampat itu salah satunya terjadi di Pulau Gag.

"Dari laporan itu memang terjadi potensi pencemaran kerusakan lingkungan hidup dan lanskap yang mengganggu biodiversitas di Raja Ampat. Kami melakukan peninjauan lapangan dan kajian lingkungan hidup strategis tahun 2021, termasuk tata ruang Provinsi Papua Barat serta persetujuan lingkungan yang diberikan di empat lokasi tersebut," kata Hanif.

Warga Pulau Gag juga menceritakan kerusakan lingkungan tempat mereka hidup kepada Kompas.id saat liputan "Ekspedisi Tanah Papua" pada Juni 2021.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:


Terkini Lainnya
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Ammar Zoni Bebas | KTP WN Israel
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Ammar Zoni Bebas | KTP WN Israel
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Obyek langit 3I/ATLAS adalah Komet, Bukan Pesawat Alien
[KLARIFIKASI] Obyek langit 3I/ATLAS adalah Komet, Bukan Pesawat Alien
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Mahfud MD Umumkan Bantuan Modal Usaha dari Pemerintah
[HOAKS] Video Mahfud MD Umumkan Bantuan Modal Usaha dari Pemerintah
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Dedi Mulyadi Bagikan Rp 50 Juta Lewat Kuis di Facebook
[HOAKS] Dedi Mulyadi Bagikan Rp 50 Juta Lewat Kuis di Facebook
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Istri Purbaya Mendapat Teror Berupa Kiriman Paket Darah Segar
INFOGRAFIK: Hoaks Istri Purbaya Mendapat Teror Berupa Kiriman Paket Darah Segar
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Roberto Mancini Resmi Jadi Pelatih Timnas pada Oktober 2025
[HOAKS] Roberto Mancini Resmi Jadi Pelatih Timnas pada Oktober 2025
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Kaesang Nyatakan Buruh, Petani, dan Ojol Memintanya Jadi Presiden
INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Kaesang Nyatakan Buruh, Petani, dan Ojol Memintanya Jadi Presiden
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Balita Cuci Darah Ini Bukan Berlokasi di Indonesia
[KLARIFIKASI] Foto Balita Cuci Darah Ini Bukan Berlokasi di Indonesia
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pria Nigeria Menyamar Jadi Perempuan Saat Akan ke Dubai
[HOAKS] Pria Nigeria Menyamar Jadi Perempuan Saat Akan ke Dubai
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Hotman Paris Tunjukkan Bukti Ammar Zoni Tidak Bersalah
[HOAKS] Video Hotman Paris Tunjukkan Bukti Ammar Zoni Tidak Bersalah
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Fabrizio Romano Sebut Frank de Boer Resmi Jadi Pelatih Timnas Indonesia
[HOAKS] Fabrizio Romano Sebut Frank de Boer Resmi Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Megawati Perkenalkan Cucunya Dibagikan dengan Konteks Keliru
[KLARIFIKASI] Video Megawati Perkenalkan Cucunya Dibagikan dengan Konteks Keliru
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Tautan untuk Program Pemutihan Tunggakan Iuran JKN
[HOAKS] Tautan untuk Program Pemutihan Tunggakan Iuran JKN
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Purbaya Tawarkan Dana Bantuan Melalui Facebook
[HOAKS] Purbaya Tawarkan Dana Bantuan Melalui Facebook
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ammar Zoni Telah Bebas pada Akhir Oktober 2025
[HOAKS] Ammar Zoni Telah Bebas pada Akhir Oktober 2025
Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau