KOMPAS.com - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq menyoroti dampak penggunaan gawai atau gadget pada anak usia dini.
Menurut Fajar, semakin meningkatnya interaksi anak dengan gadget berpotensi membuat mereka mengalami pembusukan otak atau brain rot.
"Pola asuh dan interaksi anak dengan orang tua maupun guru telah banyak dipengaruhi oleh media sosial dan penggunaan gawai," kata Fajar dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (7/6/2025).
Menurut dia, hal tersebut berisiko menimbulkan gejala brain rot, yaitu menurunnya stimulasi intelektual, emosional, dan sosial akibat paparan digital yang berlebihan.
33,4 persen anak usia 0–6 tahun terbiasa gunakan gawai
Fajar mengatakan, pihaknya mencatat saat ini sebanyak 33,4 persen anak usia 0–6 tahun telah terbiasa menggunakan gawai.
Bahkan 25 persen di antaranya berada di rentang usia 0–4 tahun. Sementara pada kelompok usia 5–6 tahun, angkanya meningkat hingga 52 persen.
Fajar menuturkan, pendidikan anak usia dini seharusnya lebih menekankan pada metode belajar konvensional yang mengedepankan interaksi fisik.
"Seperti membaca buku cetak dan bermain secara langsung, guna merangsang kecerdasan anak," ujarnya.
Oleh karena itu, Fajar menekankan pentingnya peran fasilitator Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) sebagai garda terdepan dalam mendampingi layanan pengasuhan anak.
Begitu pula dengan pendidikan, kesehatan, gizi, dan perlindungan bagi anak usia dini, khususnya di era digital saat ini.
Sementara itu, menurut dr. Julian Raymond Irwen, M.Med.SC., Sp.KJ, dokter spesialis kedokteran jiwa dari Rumah Sakit Hermina Bitung, penggunaan gadget pada usia yang sangat dini dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi tumbuh kembang anak.
"Kalau kita bicara mengenai umur paling muda anak menggunakan gadget, mungkin sampai dengan satu tahun itu sudah ada yang mulai menggunakan gadget," ungkap dr. Julian, dikutip dari Bincang Sehat ANTARA TV, Jumat (16/5/2025).
Dampak negatif penggunaan gadget pada anak di bawah 2 tahun cukup serius, karena ini merupakan periode emas dalam tumbuh kembang anak.
Pada usia ini, anak seharusnya mendapatkan stimulasi yang seimbang untuk perkembangan optimal mereka.
"Ada beberapa panduan yang mengatakan bahwa anak yang di bawah usia 2 tahun, itu sebaiknya tidak menggunakan gadget sama sekali, dan boleh mulai menggunakan gadget sampai dengan 1 jam ketika dia berusia 2 sampai dengan 5 tahun, dan di atas itu maksimal sampai dengan 2 jam, di luar dari kegiatan sekolah misalnya," jelas dr. Julian.
https://www.kompas.com/edu/read/2025/06/08/080156271/wamendikdasmen-soroti-penggunaan-gadget-pada-anak-usia-dini-berisiko-brain