JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) siap berkolaborasi dalam pengembangan teknologi, riset, optimalisasi biaya, pengembangan infrastruktur, serta literasi terkait penyelenggaraan haji dan umrah.
Mendiktisaintek Brian Yuliarto menyampaikan hal tersebut dalam audiensi dengan Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak, Selasa (11/3/2025).
Kolaborasi ini dilakukan untuk peningkatan kualitas pelayanan haji yang diberikan oleh negara sehingga dapat dinikmati secara optimal oleh masyarakat.
“Indonesia memiliki ratusan ribu dosen, jadi kami tertarik juga, untuk melakukan riset-riset haji. Kami ingin berkontribusi. Kampus-kampus juga siap," ujar Brian dalam keterangan pers, Kamis (13/3/2025).
Baca juga: Kisah Nana, Jalani Wisuda Online Saat Jadi Petugas Haji Arab Saudi
Brian juga akan mencanangkan kerja sama dengan kampus di Arab Saudi untuk memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan pelayanan haji jemaah Indonesia.
“Kita juga bisa memanfaatkan dana penelitian dari perguruan tinggi luar negeri yang bekerja sama dengan Kemendiktisaintek,” ungkap Brian.
Menjawab tantangan yang dihadapi oleh Badan Penyelenggara Haji, saat ini sedang dilakukan revisi Undang-Undang Pengelolaan Keuangan Haji dan Undang-Undang Penyelenggaraan Haji. Revisi ini dilakukan untuk mengatasi inefisiensi dan penyimpangan dalam penyelenggaraan haji.
“Kami berharap manajemen haji dan umrah dapat dikelola bersama dengan Kemendiktisaintek,” ujar Wakil Badan Penyelenggara Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Baca juga: Kemenag dan UI Susun Mitigasi Layanan Jemaah Haji Lansia, Ini Skemanya
Ke depan, Kemendiktisaintek akan terus menggali potensi dan peluang untuk memberikan dukungan penuh dalam penyelenggaran haji di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.