Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tes Potensi Skolastik dalam UTBK SNBT 2025, Ada Berapa Soal?

Kompas.com - 03/04/2025, 08:16 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

KOMPAS.com - Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) menjadi salah satu jalur utama bagi calon mahasiswa untuk meraih tempat di perguruan tinggi negeri favorit. SNBT 2025 dijadwalkan akan digelar pada tanggal 23 April sampai 3 Mei 2025. 

Kuota jalur SNBT untuk calon mahasiswa untuk Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) sebesar 30 persen. Sementara, PTN Badan Layanan Umum (BLU) dan Satuan Kerja (Satker) sebesar 40 persen.

Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam SNBT 2025 terdiri dari dua komponen utama, yaitu Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Literasi. Kedua komponen ini dirancang untuk mengukur kemampuan berpikir dan literasi akademik calon mahasiswa.

Lalu, apakah itu Tes Potensi Skolastik ? Berikut ulasannya seperti dirangkum dari laman resmi Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB).

Tes Potensi Skolastik 

Tes Potensi Skolastik (TPS) adalah tes yang didesain untuk menguji kemampuan berpikir siswa sekolah calon mahasiswa baru, yaitu kemampuan untuk memahami dan bernalar yang diperlukan untuk seseorang dapat berhasil dalam pendidikan formal, khususnya pendidikan tinggi.

Kemampuan ini berkembang melalui proses belajar dan pengalaman-pengalaman di sekolah maupun di luar sekolah.

Baca juga: Soal UTBK SNBT 2025 Akan Diacak, Tiap Peserta Berbeda

TPS terdiri dari empat komponen, ialah Penalaran Umum, Pemahaman Bacaan dan Menulis, Pengetahuan dan Pemahaman Umum, serta Pengetahuan Kuantitatif.

Secara total, calon peserta akan mengerjakan 90 soal yang terbagi ke empat komponen.

Komponen Penalaran Umum

Komponen Penalaran Umum terdiri dari tiga sub-komponen, ialah penalaran induktif, penalaran deduktif, dan penalaran kuantitatif.

Komponen Kemampuan Penalaran Umum dalam TPS menguji kemampuan peserta untuk secara terarah dan terkendali menggunakan prosedur-prosedur untuk memecahkan masalah-masalah baru yang tidak dapat diselesaikan hanya dengan menggunakan kebiasaan-kebiasaan yang sudah dipelajari sebelumnya. Kemampuan yang diujikan mencakup:

  • Kemampuan memecahkan masalah-masalah baru yang belum pernah dihadapi sebelumnya
  • Kemampuan bernalar secara abstrak yang tidak semata-mata merupakan hasil dari pembelajaran sebelumnya

Pengujian dalam TPS dilakukan untuk menilai bagaimana peserta dapat berpikir secara induktif, deduktif, serta cara bernalar dengan menggunakan angka-angka yang disebut sebagai kemampuan penalaran kuantitatif.

Baca juga: Format dan Jumlah Soal UTBK SNBT 2025, Apa Saja yang Diujikan?

Kemampuan berpikir secara induktif adalah kemampuan peserta untuk mengamati fakta-fakta atau kejadian-kejadian untuk menemukan prinsip-prinsip atau aturan-aturan yang mendasarinya.

Kemudian, kemampuan berpikir secara deduktif adalah kemampuan peserta untuk bernalar secara logis dengan menggunakan premis-premis dan prinsip-prinsip yang telah diketahui sebelumnya.

Sementara itu, kemampuan berpikir melalui penggunaan angka adalah kemampuan berpikir yang melibatkan kuantitas, hubungan matematika sederhana, yang melibatkan penggunaan operator aritmetika dasar seperti penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.

Dalam pengujian komponen penalaran umum, peserta akan mengerjakan 10 soal penalaran induktif dengan waktu pengerjaan selama 10 menit, 10 soal penalaran deduktif selama 10 menit, dan 10 soal penalaran kuantitatif selama 10 menit. 

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau