Pemerintah Sisihkan Dana Rp 1,28 triliun untuk Riset di 1.503 Kampus

KOMPAS..com - Dirjen Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti saintek), Dr. M. Fauzan Adziman., S.T., M.Eng, mengatakan pemerintah telah menggelontorkan dana Rp 1,28 triliun untuk bidang penelitian.

Sudah ada lebih dari 16.800 proposal penelitian yang berasal dari 1.503 kampus dalam negeri.

“Jadi kita akan membangun program prioritas dengan fungsi pemerataan,” kata Fauzan dalam seminar Innovation Forum: Harmonisasi Hibah Penghiliran Inovasi 2025, di Fakultas Teknik UGM, Jumat (26/9/2025), dikutip dari lama UGM, Selasa (30/9/2025).

Baca juga: Perkuat Riset Universitas Indonesia, Wamen Stella: Tumbuhkan Ekonomi RI

Dana untuk mendorong ekosistem penelitian

Diharapkan dana ini mendorong ekosistem penelitian agar menyajikan tema yang lebih rinci dan relevan.

Fauzan menyatakan Kemendikti saintek telah membuat strategi untuk menyederhanakan program penelitian menjadi dua bagian besar yaitu program riset prioritas dan program riset strategis.

Untuk riset prioritas, Kemendikti saintek berusaha mengoptimalkan pendanaan bersumber dari APBN.

Baca juga: Beasiswa S2-S3 Korea Selatan: Uang Bulanan Rp 5 Juta, Dana Riset Rp 161 Juta

Sedangkan pada program riset strategis, Kemendikti saintek melakukan riset yang strategis dan berdampak.

“Kita mencari mana yang berpotensi tinggi, mencari mana masalah yang harus kita segera selesaikan atau urgent begitu,” terangnya.

Baca juga: Kolaborasi Riset Universitas Pancasila dan PT Natura Sabet Penghargaan Indonesia Inventors Day 2025

Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha dan Kerja Sama UGM, Dr. Danang Sri Hadmoko, mengatakan kampusnya memastikan hasil riset dan inovasi tidak berhenti hanya pada publikasi atau prototype. Melainkan berusaha supaya inovasi tersebut dapat melewati innovation gap atau valley of death.

“Inilah esensi dari hilirisasi inovasi yaitu menjadikan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai solusi yang berdampak sosial, ekonomi sekaligus lingkungan,” paparnya.