Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin: Embargo Energi Rusia Tak Akan Bertahan Lama

Kompas.com - 10/06/2022, 11:44 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Barat tidak akan dapat memutuskan diri dari gas dan minyak Rusia selama beberapa tahun.

Dia menambahkan bahwa tidak ada yang tahu apa yang mungkin terjadi pada waktu itu, sehingga perusahaan Rusia tidak akan "membeton sumur minyak mereka" (produksi terus digenjot).

Baca juga: Gas dan Minyak Rusia: Berapa Besar Ketergantungan Dunia Padanya?

"Volume minyak menurun di pasar dunia, harga naik," kata Presiden Putin kepada sekelompok pengusaha muda sebagaimana dilansir BBC.

"Keuntungan perusahaan meningkat," tambahnya.

Hal itu disampaikannya seorang pejabat AS mengakui bahwa keuntungan Rusia pada energi sekarang mungkin lebih tinggi daripada sebelum perang.

Gagasan itu digaungkan pada Kamis (9/6/2022) oleh utusan keamanan energi AS Amos Hochstein.

Ditanya pada sidang Senat apakah Rusia sekarang dapat memperoleh lebih banyak dari bahan bakar fosil daripada sebelum perang, Hochman menjawab, "Saya tidak dapat menyangkalnya".

Uni Eropa saat ini mengimpor sekitar 40 persen gasnya dari Rusia.

Blok tersebut telah berjanji untuk mengurangi ketergantungannya pada minyak Rusia hingga 90 persen pada akhir tahun 2022, tetapi sejauh ini belum membuat komitmen apa pun pada gas.

Baca juga: Daftar Negara yang Membeli Minyak Rusia, Konsumen Terbesar Ada di Asia

AS telah menempatkan embargo pada semua produk energi Rusia. Pembatasan energi Rusia dirancang sebagai hukuman atas invasi Rusia ke Ukraina.

Tetapi dengan kenaikan harga minyak dan gas global, artinya keuntungan Rusia bisa meningkat dalam beberapa bulan terakhir, meskipun ada pengurangan pasokan secara keseluruhan.

Presiden Rusia berbicara pada Kamis (9/6/2022) setelah menghadiri sebuah pameran di Moskwa yang didedikasikan untuk peringatan 350 tahun kelahiran raja Rusia Peter the Great.

Penguasa abad ke-18 itu melakukan perang teritorial yang panjang melawan Swedia, yang tampaknya dibandingkan dengan invasi Putin ke Ukraina.

"Anda mendapat kesan bahwa dengan melawan Swedia, dia meraih sesuatu. Dia tidak mengambil apa pun, dia mengambilnya kembali," katanya kepada audiens mudanya.

"Adalah tanggung jawab kami juga untuk mengambil kembali dan memperkuat," katanya, mengacu pada Ukraina.

Baca juga: Putin Bandingkan Dirinya dengan Peter The Great, Berjuang Kembalikan Tanah Rusia

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau