Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Jenderal AS Memperingatkan Ancaman China dalam Kunjungan ke Indonesia…

Kompas.com - 24/07/2022, 23:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

Awal tahun ini, AS menyetujui penjualan jet tempur canggih senilai 13,9 miliar dollar AS ke Indonesia.

Di Jakarta Desember lalu, Blinken juga menandatangani perjanjian untuk meningkatkan latihan angkatan laut bersama antara AS dan Indonesia.

China telah mengutuk upaya AS untuk memperluas jangkauannya di kawasan itu, menuduh Amerika mencoba membangun “NATO Asia.”                                                                                                                                                                                                                                Dalam pidatonya di Singapura, Austin menolak klaim itu. "Kami tidak mencari Perang Dingin baru, NATO Asia atau wilayah yang terpecah menjadi blok-blok musuh," katanya.

Ancaman terus-menerus AS

Pemerintahan Biden menganggap China sebagai "ancaman terus menerus" dan tantangan keamanan jangka panjang utama AS.

Perjalanan Milley ke Indo-Pasifik sangat terfokus pada ancaman China.

Baca juga: China-Kepulauan Solomon Resmi Sepakati Pakta Keamanan yang Kontroversial, Apa Isinya?

Dia akan menghadiri pertemuan kepala pertahanan Indo-Pasifik minggu ini di Sydney, Australia, di mana topik utamanya adalah pertumbuhan militer China yang meningkat dan kebutuhan untuk mempertahankan Pasifik yang bebas, terbuka dan damai.

Para pejabat militer AS juga telah memperingatkan tentang kemungkinan bahwa China dapat menyerang Taiwan, pulau demokratis yang memiliki pemerintahan sendiri, yang dipandang Beijing sebagai provinsi yang memisahkan diri.

China telah meningkatkan provokasi militernya terhadap Taiwan, dan dilihat sebagai bentuk intimidasi untuk memaksa Taiwan bersatu dengan daratan komunis.

Pejabat militer AS mengatakan Beijing ingin siap untuk bergerak di pulau itu pada 2027.

AS dan sekutunya juga khawatir jika perjanjian keamanan China-Kepulauan Solomon, yang ditandatangani pada April, dapat mengarah pada pembentukan pangkalan angkatan laut China di Pasifik Selatan.

AS dan Australia telah memberi tahu Kepulauan Solomon bahwa menjadi tuan rumah pangkalan militer China tidak akan ditoleransi.

Baca juga: Kembali Rangkul Australia, Kepulauan Solomon Pastikan Pangkalan Militer China Tak Akan Ada di Negaranya

“Ini (Indo-Pasifik) adalah area di mana China mencoba melakukan penjangkauan untuk tujuan mereka sendiri. Dan sekali lagi, ini mengkhawatirkan karena China tidak melakukannya tidak semata-mata untuk alasan yang sepele,” kata Milley kepada wartawan yang bepergian bersamanya.

“Mereka mencoba memperluas pengaruh mereka di seluruh wilayah. Dan itu memiliki konsekuensi potensial yang tidak selalu menguntungkan bagi sekutu dan mitra kami di kawasan ini."

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau