Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

John Hopfield dan Geoffrey Hinton Menangi Hadiah Nobel Fisika 2024 atas Penemuan Pembelajaran Mesin yang Jadi Landasan AI

Kompas.com - 09/10/2024, 05:53 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP, Reuters

STOCKHOLM, KOMPAS.com - Ilmuwan Amerika John J. Hopfield dan ilmuwan Inggris-Kanada Geoffrey E. Hinton memenangi Hadiah Nobel Fisika 2024 atas penemuan pembelajaran mesin (machine learning) yang membuka jalan bagi ledakan inovasi kecerdasan buatan atau artificial Intelligence (AI).

Penghargaan Nobel Fisika tahun ini diumumkan di Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia di Stockholm, Swedia, pada Selasa (8/10/2024).

Teknologi baru yang dikembangkan oleh kedua ilmuwan itu telah dipuji atas potensi revolusionernya dalam berbagai bidang, mulai dari penemuan ilmiah mutakhir hingga pengelolaan administratif yang lebih efisien.

Baca juga: Victor Ambros dan Gary Ruvkun Menangkan Hadiah Nobel Kedokteran 2024 atas Penemuan RNA Mikro

Meski begitu, teknologi tersebut telah pula memicu ketakutan bahwa umat manusia akan segera dikalahkan dan disaingi teknologi ciptaan mereka sendiri.

Hinton kerap disebut sebagai Bapak AI dan namanya muncul di berbagai pemberitaan ketika ia mundur dari Google tahun lalu, agar bisa lebih leluasa mengangkat bahaya dari teknologi yang ia ciptakan.

“Kita tidak punya pengalaman rasanya memiliki hal-hal yang lebih cerdas dari kita,” kata Hinton melalui sambungan telepon dalam konferensi pers Nobel, sebagaimana dilansir Reuters.

Ia menyatakan, teknologinya akan bermanfaat di banyak bidang, seperti layanan kesehatan.

“Tapi kita juga harus mengkhawatirkan sejumlah konsekuensi buruk yang mungkin terjadi. Khususnya ancaman ketika teknologi ini menjadi di luar kendali," tambah Hilton.

Hinton adalah ilmuwan kelahiran Inggris yang berusia 76 tahun dan profesor emeritus di Universitas Toronto.

Baca juga: Peraih Nobel Muhammad Yunus Ditetapkan Jadi Pemimpin Pemerintahan Sementara Bangladesh

Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia, yang menganugerahkan penghargaan Hobel, menganggap ilmuan tersebut telah menemukan metode yang dapat secara otonom menemukan properti dalam data dan menjalankan tugas seperti mengenali elemen tertentu dalam gambar.

Meski ia mengundurkan diri dari Google pada 2023 setelah menyadari bahwa komputer dapat menjadi lebih cerdas dari manusia lebih cepat dari yang ia dan pakar lainnya perkirakan, Hinton mengatakan perusahaan itu bertindak dengan sangat bertanggung jawab.

Hinton juga mengaku bahwa ia menyesali beberapa penelitiannya, meski menyatakan tindakannya dulu diambil berdasarkan informasi yang ia ketahui pada saat itu.

Sementara itu, Hopfield (91) adalah profesor emeritus di Universitas Princeton.

Ia dianggap telah berhasil menciptakan memori asosiatif yang dapat menyimpan dan merekonstruksi ulang gambar dan jenis pola lainnya dalam data.

“Dua Peraih Nobel tahun ini dalam bidang fisika telah menggunakan peralatan dari ilmu fisika untuk mengembangkan metode yang menjadi landasan pembelajaran mesin yang kuat pada saat ini,” kata Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia, dalam sebuah pernyataan.

Penghargaan Nobel Fisika 2024 diberikan bersama hadiah uang sebesar 11 juta krona Swedia (sekitar Rp 16,6 miliar) yang dibagi di antara kedua peraih Nobel.

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau