MANILA, KOMPAS.com - Topan Usagi melemah tajam pada Jumat (15/11/2024), setelah menghantam kota-kota di Filipina utara hingga menerbangkan atap-atap rumah yang dilewatinya.
Namun, Filipina harus bersiap lagi. Sebab, badai lain diperkirakan dapat menghantam ibu kota Manila pada akhir pekan ini.
Usagi, yang secara lokal dikenal sebagai Ofel, menguat menjadi topan super ketika mendarat di kota Baggao di provinsi Cagayan pada Kamis (14/11/2024) sore.
Baca juga: Filipina Diterjang 5 Badai Besar Hanya dalam Sebulan, 29 Kota Masih Tanpa Listrik
Badan Meteorologi Filipina, Pag-asa, mengatakan Usagi telah melemah dan kini sedang menuju Taiwan.
Usagi adalah topan ke-15 yang menghantam Filipina tahun ini.
Sementara, para pejabat kini bersiap-siap untuk menghadapi topan lainnya, Man-yi, yang dapat menghantam kota-kota di bagian timur dan wilayah ibu kota selama akhir pekan karena topan ini terus menguat di Pasifik bagian barat.
"Man-yi dapat menjadi topan super pada Minggu (17/11/2024) dini hari waktu setempat," kata Pag-asa, dikutip dari Reuters.
Belum ada korban jiwa yang dilaporkan dari Usagi, bahkan ketika ribuan keluarga yang tinggal di daerah-daerah yang rentan mengungsi menjelang kedatangannya.
Rueli Rapsing, Kepala Kantor Bantuan Bencana Cagayan, mengatakan para pejabat kota masih menyelidiki tingkat kerusakan akibat badai.
“Ada lebih banyak rumah yang hancur sebagian atau seluruhnya setelah Marce (Topan Yinxing). Saat ini, kami sedang berkeliling untuk menilai kerusakan,” kata Rapsing pada Jumat.
Evakuasi dini terhadap penduduk yang rentan di jalur Topan Man-yi akan dimulai pada Jumat ini.
Baca juga: Filipina Mengaku Ditekan China untuk Serahkan Hak Kedaulatan di Laut China Selatan
Pag-asa mengatakan, pusat topan Man-yi terakhir diperkirakan berada di sekitar 795 km di sebelah timur kota pusat Guian di Provinsi Samar Timur, dan memperingatkan akan adanya gelombang badai setinggi 3 meter di kota-kota pesisir di provinsi-provinsi bagian tengah.
Filipina sedang menghadapi badai keenam dalam sebulan, yang sebagian besar menghantam pulau utama Luzon.
Badai Tropis Trami dan Topan Kong-rey menyebabkan banjir besar dan memicu tanah longsor, menewaskan 162 orang dan 22 lainnya masih hilang, menurut data pemerintah.
Badan Metereologi Jepang menyebut, empat badai bergejolak di samudra Pasifik bagian barat pada waktu yang sama bulan ini, pertama kalinya terjadi sejak pencatatan dimulai pada tahun 1951.
Sekitar 20 badai tropis menghantam Filipina setiap tahunnya, membawa hujan lebat, angin kencang dan tanah longsor yang mematikan.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini