Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mossad Diduga Menyusup sebelum Israel Serang Iran

Kompas.com - 14/06/2025, 10:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com – Serangan udara Israel terhadap sejumlah fasilitas strategis di Iran pada Jumat (13/6/2025) dilaporkan merupakan hasil operasi rahasia yang telah dipersiapkan selama berbulan-bulan.

Badan intelijen Mossad Israel diduga memainkan peran kunci dalam menyusup ke dalam wilayah Iran dan menyembunyikan alat tempur secara diam-diam, termasuk drone bermuatan bahan peledak.

Kini, perang Israel-Iran telah pecah dan menjadi perhatian dunia internasional akan kekhawatiran meluasnya perang di Timur Tengah.

Baca juga: Putra Mahkota Iran Serukan Perlawanan terhadap Khamenei di Tengah Perang dengan Israel

Operasi rahasia 3 tahap

Menurut laporan dari sejumlah sumber keamanan Israel yang dikutip The Post, kampanye ini diberi sandi Operasi Rising Lion.

Mossad disebut mulai menyusup ke jantung Iran beberapa bulan sebelumnya, dengan tujuan melumpuhkan fasilitas nuklir Iran dan militer, serta menargetkan sejumlah komandan tinggi.

Berdasarkan laporan tersebut, ada tiga tahap utama dalam operasi tersebut. Tahap pertama, unit komando Israel menyusupkan senjata berpemandu presisi ke wilayah tengah Iran dan menanam drone peledak di sejumlah lokasi strategis.

Tahap kedua melibatkan instalasi sistem serangan dan teknologi tempur pada kendaraan yang kemudian diluncurkan ke sistem pertahanan udara Iran.

Tahap terakhir dilaksanakan dengan mengaktifkan drone bermuatan peledak yang diarahkan untuk menghancurkan peluncur rudal permukaan-ke-permukaan di sebuah pangkalan di luar Teheran.

"Drone terbang ke pangkalan dan menghancurkan peluncur rudal yang telah menimbulkan ancaman terhadap target strategis dan sipil Israel," kata seorang sumber keamanan Israel.

Baca juga: Iran Konfirmasi Komandan Kedirgantaraan Amirali Hajizadeh Tewas dalam Serangan Israel

Menarget radar, rudal, dan fasilitas nuklir Iran

Laporan tersebut juga menyatakan serangan itu melibatkan sekitar 200 pesawat dan menghantam lebih dari 100 target militer Iran. Salah satu lokasi utama yang diserang adalah fasilitas pengayaan nuklir di Natanz. Asap hitam tampak mengepul dari kawasan tersebut.

Militer Israel mengeklaim telah menghancurkan puluhan instalasi radar dan peluncur rudal permukaan-ke-udara di Iran bagian barat. Fasilitas pengayaan uranium serta sistem pertahanan udara Iran menjadi sasaran utama.

Tak hanya fasilitas, serangan ini juga menewaskan sejumlah petinggi militer Iran. Di antaranya Jenderal Hossein Salami (kepala Garda Revolusi), Mohammad Bagheri (kepala staf militer), Gholam Ali Rashid (kepala komando darurat), dan Amir Ali Hajizadeh (komandan pasukan kedirgantaraan Garda Revolusi).

Muslihat intelijen dan perang psikologis

Salah satu strategi utama Mossad adalah menyesatkan para pemimpin militer Iran agar berkumpul dalam sebuah rapat sebelum mereka dijadikan target serangan.

“Kami melakukan kegiatan khusus untuk membantu kami mempelajari lebih lanjut tentang mereka, dan kemudian menggunakan informasi itu untuk memengaruhi perilaku mereka,” ujar seorang pejabat Israel kepada Fox News.

“Kami tahu ini akan membuat mereka bertemu, tetapi yang lebih penting, kami tahu cara membuat mereka tetap di sana,” imbuhnya, tanpa merinci bagaimana caranya.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau