WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Senin (28/7/2025) mengatakan, fokus utamanya saat ini adalah memastikan bantuan makanan sampai ke Gaza, yang tengah menghadapi krisis kelaparan.
Dilansir New York Post, Trump menyatakan, dirinya tidak akan mengambil sikap terkait pengakuan terhadap negara Palestina, meskipun baru-baru ini beberapa negara telah menyatakan sikap untuk mengakui negara Palestina.
Misalnya, belum lama ini Inggris yang merupakan sekutu AS semakin dekat mengakui Palestina sebagai negara, sehingga dapat menjadi langkah menuju perdamaian di Timur Tengah.
Baca juga: Bencana Kelaparan Gaza, Trump Janji Bangun Pusat Makanan Tanpa Pagar
"Saya tidak akan mengambil sikap. Saya tidak keberatan, jika dia (Perdana Menteri Inggris Keir Starmer) mengambil sikap," ujar Trump saat ditemui menjelang pertemuannya dengan Starmer di resort Turnberry milik Trump di Skotlandia.
"Yang penting saat ini adalah memastikan orang-orang mendapatkan makanan," ucap Trump.
Presiden Trump menekankan bahwa AS baru-baru ini memberikan bantuan sebesar 60 juta dollar AS (Rp 985 miliar) untuk mendukung pasokan makanan ke Gaza.
“Tidak ada negara lain yang memberikan uang sebanyak ini,” sesumbarnya yang menganggap nominal itu sudah sangat besar.
Baca juga: 15 Orang Meninggal karena Kelaparan di Gaza dalam 24 Jam Terakhir
"Kami memberi banyak uang dan makanan, dan negara-negara lain sekarang mulai bertindak," katanya.
Ia mengkritik bantahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang kelaparan di Gaza.
Trump menyebutnya “kebohongan terang-terangan”.
"Saya katakan, saya tidak terlalu yakin dengan pernyataan itu karena anak-anak yang terlihat sangat kelaparan. Kami telah memberikan banyak makanan, dan negara-negara lain kini ikut ambil bagian," ujar Trump.
Baca juga: Menengok Isi Bantuan Makanan GHF untuk Warga Gaza
"Kita harus membantu berdasarkan kemanusiaan sebelum kita melakukan lainnya," tambahnya.
Saat bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Minggu (27/7/2025), pria 79 tahun ini sempat kecewa karena AS tidak mendapatkan ucapan terima kasih atas upayanya menghimpun bantuan untuk Gaza.
Pada akhir pekan kemarin, militer Israel mulai mengizinkan bantuan masuk melalui udara ke wilayah pesisir, dan mengumumkan rencana untuk membangun koridor kemanusiaan untuk konvoi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) masuk.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengeklaim hal itu bertujuan meningkatkan respons kemanusiaan di Gaza, serta membantah tuduhan bahwa kelaparan warga Palestina disengaja oleh pihaknya.
Baca juga: Warga Gaza Kelaparan, Israel Sengaja Hancurkan 1.000 Truk Bantuan Kemanusiaan
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini