Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spanyol Kirim Parasut Isi 12 Ton Makanan ke Gaza yang Krisis Kelaparan

Kompas.com - 02/08/2025, 11:39 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

MADRID, KOMPAS.com - Spanyol mengatakan pada Jumat (1/8/2025) bahwa telah mengirimkan bantuan makanan ke Gaza sebanyak 12 ton melalui udara.

Melansir AFP pada Jumat (1/8/2025), misi bantuan kemanusiaan itu dilakukan dengan mengerahkan 24 parasut, yang masing-masing membawa 500 kilogram (kg) makanan.

Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares mengatakan bahwa 12 ton makanan diperkirakan cukup untuk 11.000 orang di Gaza, yang tengah terancam bencana kelaparan.

Baca juga: Saat Trump Ngambek Tak Dapat Terima Kasih soal Bantuan ke Gaza...

Albares juga mengatakan bahwa negaranya juga siap mengirimkan bantuan makanan melalui jalur darat dengan melewati Mesir.

“Kelaparan yang dialami rakyat Gaza merupakan aib bagi seluruh umat manusia," kata Albares dalam video yang diunggah di media sosial X.

"Israel harus membuka semua perlintasan darat secara permanen agar bantuan kemanusiaan dapat masuk dalam skala besar," tambahnya.

Spanyol bergabung dengan negara-negara Barat lainnya, termasuk Inggris dan Perancis, untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui udara ke daerah Palestina tersebut.

Negara Barat tersebut baru-baru ini menjalin kerja sama dengan negara-negara Timur Tengah untuk tujuan kemanusian tersebut.

Baca juga: Warga Gaza Terpaksa Ikat Batu Bata di Perut demi Redakan Lapar

Bantuan makanan via udara tidak efektif

Kepala Badan Pengungsi Palestina dari PBB Philippe Lazzarini, mengatakan bahwa bantuan melalui udara belum bisa mengatasi kritis kelaparan yang semakin parah di Gaza.

"Bantuan udara setidaknya 100 kali lebih mahal dibandingkan truk. Truk membawa dua kali lebih banyak bantuan daripada pesawat," tulisnya di X.

Meskipun Israel dalam beberapa hari terakhir telah mengizinkan lebih banyak truk bantuan masuk ke Jalur Gaza, langkah itu belum membantu maksimal.

Badan bantuan ini mengatakan bahwa otoritas Israel bisa melakukan lebih banyak hal untuk mempercepat pemeriksaan di perbatasan dan membuka lebih banyak pos.

Kekhawatiran meningkat dalam seminggu terakhir mengenai situasi di Jalur Gaza setelah lebih dari 21 bulan perang, yang dimulai setelah kelompok Hamas melakukan serangan mematikan terhadap Israel pada Oktober 2023.

Para ahli yang didukung PBB memperingatkan pada Selasa (29/7/2025) bahwa "skenario terburuk" dari kelaparan sedang terjadi di Gaza.

Menurut mereka, kondisi tersebut tidak dapat dipulihkan kecuali kelompok kemanusiaan mendapatkan akses segera dan tanpa hambatan.

Baca juga: Israel Cegah Bantuan Susu Formula Masuk ke Gaza, 100.000 Anak Terancam Tewas

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau