WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berjanji untuk membangun pusat bantuan makanan di Gaza yang lebih mudah diakses.
Dilansir Reuters pada Selasa (29/7/2025), Trump dalam kunjungan ke Skotlandia berkata, akan mendirikan pusat-pusat makanan tanpa pagar atau batasan untuk mempermudah akses warga Palestina.
Ia mengungkapkan bahwa AS akan berkerja sama dengan negara-negara lain untuk menyediakan lebih banyak bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di Gaza, yang mengalami krisis kelaparan.
Baca juga: Trauma Perang, 4 Tentara Israel Dipenjara karena Tolak Balik ke Gaza
Trump menyebutkan, bantuan kemanusian tersebut akan termasuk makanan dan sanitasi.
Seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan, rincian tambahan tentang pusat makanan akan segera hadir.
Dalam kunjungan tersebut, Trump sempat juga mengatakan bahwa Israel memiliki tanggung jawab besar atas penyaluran bantuan di Gaza.
Namun, akhirnya ia mengakui dengan menyebut situasi sulit di wilayah tersebut, dan berjanji untuk melanjutkan pengiriman bantuan ke Gaza.
Meskipun demikian, banyak pihak mengkritik Israel yang lambat mengirim bantuan dan sedikitnya pasokan yang sampai ke Gaza.
Badan PBB dan Program Pangan Dunia (WFP) terus mendesak peningkatan pengiriman bantuan ke Gaza.
WFP mengungkapkan bahwa meskipun 60 truk bantuan telah dikirim, jumlahnya masih jauh dari target.
“Target kami saat ini adalah untuk mengirimkan 100 truk ke Gaza setiap harinya,” ujar Direktur Regional WFP Samer Abdel Jaber.
Baca juga: PM Palestina Minta Hamas Serahkan Kendali Gaza dan Lucuti Senjata
Hal itu menyebabkan total kematian terkait kelaparan menjadi 147 orang, dengan 88 di antaranya adalah anak-anak.
Otoritas tersebut juga mencatat bahwa hampir 470.000 orang mengalami kondisi kelaparan sangat parah, dengan 90.000 di antaranya adalah wanita dan anak-anak yang membutuhkan perawatan nutrisi khusus.
Warga Gaza terus berjuang untuk memberi makan anak-anak mereka di tengah kesulitan yang semakin besar.
Salah satu warga Gaza, Wessal Nabil, menceritakan penderitaannya.
“Ketika kamu tidur dalam keadaan lapar, kamu bangun kelaparan. Kami mengalihkan perhatian anak-anak kami dengan apa saja untuk menenangkan mereka,” ungkap Nabil kepada Reuters.
"Saya menyerukan kepada dunia, kepada mereka yang berhati welas asih, yang penuh kasih sayang, untuk memandang kami dengan welas asih, untuk berbaik hati kepada kami, untuk berdiri bersama kami hingga bantuan datang dan memastikannya sampai kepada kami," pintanya.
Baca juga: Paus Leo Soroti Kelaparan dan Kekerasan di Gaza, Desak Gencatan Senjata
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini