Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Gaza Kelaparan, Israel Sengaja Hancurkan 1.000 Truk Bantuan Kemanusiaan

Kompas.com - 28/07/2025, 07:26 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

GAZA CITY, KOMPAS.com - Militer Israel menghancurkan 1.000 truk bantuan kemanusiaan yang berisi makanan dan obat-obatan ke Gaza. 

Aksi ini menuai kecaman luas dari komunitas internasional, mengingat seluruh penduduk Gaza kini berada di ambang kelaparan ekstrem.

Badan Penyiaran Israel (KAN), mengutip sumber militer, melaporkan bahwa lebih dari 1.000 truk bantuan sengaja dimusnahkan. 

Baca juga: Truk Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk Gaza di Tengah Jeda Taktis Israel

Bantuan tersebut semula ditujukan untuk warga Gaza yang terdampak perang dan pengepungan selama lebih dari 21 bulan.

"Ada ribuan paket yang tertinggal di bawah terik matahari, dan jika tidak segera diangkut ke Gaza, kami terpaksa menghancurkannya," ujar sumber militer tersebut dikutip KAN, sebagaimana dilansir Palestine Chronicle, Sabtu (26/7/2025).

Pihak Israel berdalih, penghancuran bantuan terjadi karena kegagalan dalam mekanisme distribusi di wilayah Gaza. 

Namun, penjelasan tersebut dinilai tidak sejalan dengan kenyataan di lapangan, di mana kelaparan masif telah melanda lebih dari 2,3 juta warga.

Baca juga: Israel Umumkan Jeda Perang di Gaza mulai Pukul 10.00-20.00 Setiap Hari

Warga Gaza kelaparan akut

Yazan, balita Palestina berumur 2 tahun yang menderita kekurangan gizi akibat bencana kelaparan di Gaza, saat memperlihatkan kondisi badannya yang kurus kering di kamp pengungsi Al Shati, Kota Gaza, 23 Juli 2025.AFP/OMAR AL-QATTAA Yazan, balita Palestina berumur 2 tahun yang menderita kekurangan gizi akibat bencana kelaparan di Gaza, saat memperlihatkan kondisi badannya yang kurus kering di kamp pengungsi Al Shati, Kota Gaza, 23 Juli 2025.

Menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza, sebanyak 122 orang, mayoritas anak-anak, dilaporkan meninggal dunia akibat kelaparan. 

Angka malnutrisi akut berat pada anak-anak kini mencapai 11,5 persen, yang menurut standar kesehatan global sudah termasuk kategori sangat parah.

Lembaga-lembaga kemanusiaan memperingatkan bahwa data tersebut kemungkinan jauh lebih rendah dari jumlah korban sebenarnya. 

Hal ini disebabkan oleh lumpuhnya sistem pelayanan kesehatan dan pemantauan di banyak wilayah Gaza.

Laporan dari dalam Gaza menggambarkan kondisi memilukan. Banyak warga yang hanya mengandalkan rumput, pakan ternak, hingga kulit jagung kering untuk bertahan hidup. 

Di tempat pengungsian dan rumah sakit, para dokter mengaku menghadapi lonjakan kasus kematian akibat malnutrisi, khususnya pada anak-anak, lansia, dan pasien dengan penyakit kronis.

Baca juga: Gerakan Sebotol Harapan, Warga Pesisir Arab Apungkan Botol Bantuan ke Gaza lewat Laut

Pola sistematis

Anak-anak ikut mengantre dan mengambil air di titik distribusi di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah pada 10 Juli 2025.AFP/EYAD BABA Anak-anak ikut mengantre dan mengambil air di titik distribusi di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah pada 10 Juli 2025.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau