Parahnya Dampak Perubahan Iklim: Hujan Banjir di India, Panas Membara di Jepang

KOMPAS.com - Ketika hujan deras mengguyur China, Pakistan, dan sebagian wilayah India, di tempat lain seperti Jepang dan Korea Selatan justru diterjang gelombang panas yang membara.

Kondisi cuaca ekstrem yang berkebalikan tersebut melanda sejumlah negara Asia dalam beberapa pekan terakhir, menimbulkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.

Perubahan iklim dituding menjadi pemicu makin intens dan tak terduganya cuaca ekstrem di kawasan Asia, sebagaimana dilansir BBC, Kamis (8/8/2025).

Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mencatat, Asia memanas hampir dua kali lebih cepat dibandingkan rata-rata global. 

Dalam 30 tahun terakhir, kawasan ini telah menderita kerugian hingga 2 triliun dollar AS (sekitar Rp 30 kuadriliun) akibat bencana seperti banjir, gelombang panas, dan kekeringan, menurut laporan tahunan Indeks Risiko Iklim.

Baca juga: Jepang Membara, Suhu Tembus 41,8 Derajat Celsius

Jepang alami suhu tertinggi 

Dok. Pixabay/auntmasako Ilustrasi Jepang.

Jepang mengalami suhu terpanas tahun ini. Pada Selasa (5/8/2025), suhu di Kota Isesaki, Prefektur Gunma, tercatat mencapai 41,8 derajat celsius, rekor tertinggi yang pernah terjadi di negara tersebut.

Bulan Juni dan Juli 2025 juga menjadi periode terpanas sepanjang sejarah di Jepang. 

Kantor pemeriksa medis Tokyo menyebutkan, sebanyak 56 orang meninggal akibat sengatan panas dari pertengahan Juni hingga akhir Juli.

Panas ekstrem juga berdampak pada infrastruktur. Rel kereta api dilaporkan melengkung atau rusak akibat suhu tinggi. 

Namun, prakiraan cuaca menunjukkan kondisi panas ini akan sedikit mereda dalam beberapa hari ke depan. 

Di sisi lain, sejumlah wilayah di Jepang diprediksi menerima hujan hingga 200 milimeter, disertai udara yang lebih sejuk.

Baca juga: Longsor Terjang India, Kota Terkubur Lumpur, 4 Tewas

Korea Selatan dan Vietnam kena suhu panas

Korea Selatan mencatat rekor 22 malam tropis pada Juli, dengan suhu malam hari tidak turun di bawah 25 derajat Celsius.

Layanan darurat setempat menerima lonjakan laporan kejadian akibat panas.

Pemerintah dan sejumlah tempat kerja kemudian melonggarkan aturan berpakaian demi kenyamanan karyawan dan mengurangi ketergantungan pada pendingin ruangan.