Bulu ini tertanam dalam di kulit dengan akar tiga kali lebih dalam daripada bulu biasa yang terhubung ke sistem otot dan saraf.
Kumis kucing bukan hanya fitur atau aksesori wajah. Kumis kucing mampu mendeteksi getaran sangat kecil dan perubahan arus udara.
"Kumis kucing berfungsi sebagai navigasi dan orientasi gerak yang membantu berjalan di kegelapan, seperti GPS internal," ucap Anggun Puspita, dokter hewan di Klinik BenBen Petcare Jakarta, kepada Kompas.com, Rabu (16/7/2025).
Selain itu, dilansir dari Cats, fungsi kumis kucing adalah melindungi kucing dari bahaya atau cedera. Mata kucing sangat sensitif terhadap kerusakan sehingga kumis di atas mata dapat mendeteksi partikel terkecil sekalipun, seperti setitik debu atau serpihan.
Kumis merasakan benda-benda ini terlebih dahulu sehingga kucing tidak akan berjalan langsung ke benda-benda tersebut.
Maka itu, dokter Anggun memperingatkan untuk tidak menggunting kumis kucing. Hal ini kerena ada beberapa bahaya menggunting kumis kucing, seperti kucing tidak dapat berjalan seimbang seperti orang mabuk, berjalan menabrak, stres dan cemas, serta perubahan perilaku, seperti bersembunyi.
"Kucing juga menjadi tidak berani melewati celah, ragu melompat, serta menjadi pendiam, menyendiri, serta takut bergerak," tambah Anggun.
Menggunting kumis kucing memang tidak akan membuat sahabat bulu kesakitan dan merasa tidak nyaman.
Hal ini karena kumis itu sendiri tidak mengandung ujung saraf atau pembuluh darah, jadi tidak ada rasa sakit saat mengguntingnya.
Rasa sakit baru terasa ketika kumis kucing dicabut karena ada banyak saraf yang terikat di akarnya. Meski begitu mencabut atau menggunting kumis kucing tidak boleh dilakukan.
Anggun menyarankan membiarkan kumis kucing terus tumbuh serta tidak perlu mengkhwatirkannya panjangnya.
"Jika ada masalah muncul dari kumis kucing, seperti whisker fatigue (kelelahan kumis), yang perlu diganti atau diubah adalah tempat makannya, bukan menggunting kumis kucing," imbuh dokter Anggun.
Apakah kumis kucing dapat tumbuh kembali setelah digunting?
Kabar baiknya, kumis akan tumbuh kembali seiring berjalannya waktu, selama tidak ada kerusakan pada folikel.
Jadi, jika telah telanjur menggunting kumis kucing, kamu tidak perlu khawatir telah merusaknya secara permanen, tapi pastikan tidak melakukannya lagi.
Kucing juga akan merontokkan satu atau dua kumis dari waktu ke waktu sebagai bagian dari siklus pertumbuhan bulu yang normal. Jadi, tidak perlu khawatir saat melihat kumis kucing yang rontok di sekitar rumah.
Pertumbuhan kembali kumis kucing membutuhkan kesabaran karena dapat memakan waktu hingga beberapa bulan agar kumis dapat tumbuh kembali ke panjang yang sesuai.
Selain itu, sambil menunggu kumis kucing panjang kembali, sebaiknya tidak membiarkan sahabat bulu keluar rumah.
Hal ini karena kucing akan lebih rentan terluka atau cedera saat bagian dari sistem navigasinya tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Jadi sekarang, kamu memahami bahwa kumis kucing bukan hanya sekedar fitur kosmetik pada wajah. Kumis kucing memiliki tujuan penting sebagai bagian dari sistem navigasi kucing. Memangkas kumis kucing memiliki efek negatif pada kesehatannya secara keseluruhan.
Namun, jika tidak sengaja melakukannya atau tanpa menyadari dampak yang ditimbulkannya, kabar baiknya adalah kumis kucing akan tumbuh kembali pada akhirnya.
Namun, ini dapat memakan waktu hingga beberapa bulan dan membutuhkan kesabaran.
https://www.kompas.com/homey/read/2025/07/16/214441776/menggunting-kumis-kucing-apakah-bisa-tumbuh-kembali