Jangan Simpan Barang di Dalam Oven, Ahli Ingatkan Bahayanya

KOMPAS.com - Banyak dari kita yang memaksimalkan ruang penyimpanan di dapur dengan cara-cara "kreatif". 

Salah satu contohnya adalah menyimpan barang di dalam oven, seperti panci, wajan, bahkan benda yang bukan peralatan masak. 

Sekilas, ini mungkin bisa jadi solusi praktis, apalagi jika jarang menggunakan oven. Namun, para ahli mengatakan bahwa kebiasaan ini justru bisa membawa risiko besar.

Menurut Michelle Urban, professional organizer dan pendiri The Organized House, bahaya terbesar menyimpan barang di dalam oven adalah risiko kebakaran. 

Bayangkan jika kamu menyalakan oven dan lupa tidak mengeluarkan barang di dalamnya. Tentu hal ini bisa memicu masalah serius.

Bahkan, jika yang disimpan adalah panci dan wajan tahan oven, efek negatif tetap bisa terjadi, seperti panci melengkung, lapisan antilengket rusak, hingga plastik yang meleleh. 

Urban menyarankan untuk memilih solusi penyimpanan lain seperti rak dinding, organizer laci, sekat panci, dan sebagainya yang lebih aman dan praktis.

"Saya selalu menyarankan klien saya untuk mencari solusi yang lebih fungsional dan jangka panjang untuk penyimpanan ekstra," kata Urban, dikutip dari Real Simple.

Lucy Milligan Wahl, pemilik perusahaan penataan rumah LMW Edits di San Francisco, menjelaskan bahwa menyimpan barang di oven seringkali justru menciptakan kekacauan baru.

"Mereka yang menyimpan barang-barang dalam oven hanya berpikir tentang bagaimana menggunakan ruang yang ada dan tidak memikirkan dampaknya terhadap waktu dan energi mereka," jelasnya.

Bayangkan, saat hendak memasak, kamu harus mengeluarkan semua benda dari oven, meletakkannya di meja dapur, lalu kamu berkegiatan di sekitar tumpukan barang tersebut. 

Setelah selesai memasak, barang tersebut harus dimasukkan kembali ke oven. Dalam praktiknya, banyak dari kita yang malas melakukannya, sehingga barang-barang itu tetap menumpuk di meja dapur dan membuat dapur terlihat berantakan.

Urban mengatakan bahwa dalam kondisi darurat atau saat ruang dapur benar-benar terbatas, menyimpan panci di oven bisa menjadi solusi sementara. Syaratnya, barang harus selalu dikeluarkan sebelum oven dinyalakan.

Milligan Wahl menambahkan, kebiasaan menyimpan barang di dalam oven lebih mungkin dilakukan bagi orang yang sama sekali tidak menggunakan ovennya. 

Misalnya, mereka yang lebih sering memasak di kompor atau tidak pernah memanggang. Jadi, kuncinya adalah mengenali kebutuhan dapur pribadi dan menyesuaikan cara memanfaatkan ruangnya.

Berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan agar oven lebih awet dan tidak mudah rusak

Bersihkan secara rutin 

Kotoran, sisa makanan, dan minyak yang menempel dapat membuat oven bekerja lebih keras dan mengurangi efisiensinya. 

Selalu bersihkan bagian dalam oven, termasuk rak, baki, dan pintu, setelah setiap pemakaian. Sementara bagian luar oven sebaiknya dibersihkan setidaknya sebulan sekali.

Ganti komponen yang aus

Komponen seperti termostat, elemen pemanas, atau kipas pendingin dapat menurun performanya seiring waktu. 

Jika oven mulai memanggang tidak merata atau membutuhkan waktu lebih lama dari biasanya, itu bisa jadi tanda ada komponen yang harus diganti. 

Periksa kabel 

Kabel oven sering terabaikan, padahal kerusakan pada kabel bisa memicu masalah serius. 

Pastikan kabel dalam kondisi baik, tidak terkelupas, dan sambungannya kencang. Gunakan kabel ekstensi berkualitas jika diperlukan, dan hindari menarik kabel dengan kasar.

Waspada tanda kerusakan 

Bau gosong, asap keluar dari oven, atau suhu memanggang yang tidak stabil adalah sinyal adanya masalah pada oven. Jika hal ini terjadi, hentikan penggunaan dan segera periksa. 

Untuk masalah ringan, kamu mungkin bisa memperbaikinya sendiri. Namun, jika kerusakan cukup kompleks, hubungi teknisi profesional.

Gunakan oven dengan bijak

Hindari menaruh benda yang tidak tahan panas di dalam atau di dekat oven saat digunakan. Selain itu, jangan memaksakan kapasitas oven karena dapat mengganggu sirkulasi panas dan mempengaruhi hasil masakan.