KOMPAS.com - Barang elektronik seperti televisi, laptop, speaker, hingga peralatan dapur merupakan perangkat penting yang sering digunakan di rumah.
Namun, harga perangkat baru bisa cukup mahal, sehingga tidak semua orang sanggup membelinya. Untuk menyiasatinya, kamu bisa membeli barang elektronik bekas.
Selain mengurangi pengeluaran, langkah ini juga membantu mengurangi limbah elektronik dan mendukung gaya hidup ramah lingkungan.
Dilansir dari Martha Stewart, berikut adalah beberapa tips membeli barang elektronik bekas dengan aman.
Tentukan kebutuhan
Sebelum mencari barang bekas, pastikan kamu sudah tahu barang apa yang sedang dicari. Membeli tanpa tujuan sering kali membuat orang tergoda pada barang murah yang sebenarnya tidak diperlukan.
Buat daftar jenis elektronik yang dibutuhkan beserta fitur penting yang diinginkan. Dengan cara ini, kamu bisa lebih fokus saat memilih dan terhindar dari pemborosan.
Riset harga dan produk
Riset sederhana sangat penting sebelum membeli barang bekas. Misalnya, cari tahu harga baru dan harga pasaran barang yang diincar.
Selain itu, kamu juga bisa mengecek ulasan produk di internet. Langkah ini membantumu mengetahui apakah harga yang ditawarkan masih masuk akal sekaligus memahami potensi masalah pada barang tersebut.
Cek kondisi fisik
Harga murah sering kali membuat orang tergiur, tetapi jangan lupa memeriksa kondisi barang dengan detail.
Goresan kecil atau penyok biasanya tidak masalah karena bisa diperbaiki. Namun, kerusakan serius seperti layar retak, port yang rusak, atau komponen internal yang bermasalah bisa membuatmu menanggung biaya perbaikan yang jauh lebih mahal daripada membeli baru.
Oleh karena itu, selalu periksa dengan detail sebelum memutuskan untuk membeli barang bekas.
Uji fungsi sebelum membeli
Tips penting lainnya saat membeli elektronik bekas adalah mencoba langsung barang tersebut.
Untuk perangkat yang menggunakan listrik, mintalah izin menyalakannya di toko. Jika menggunakan baterai, sebaiknya bawa baterai cadangan untuk uji coba.
Cobalah fitur utama, misalnya mengecek suara speaker atau memeriksa port laptop. Dengan begitu, kamu bisa memastikan barang masih berfungsi dengan baik atau tidak.
Hindari produk lama
Banyak toko barang bekas yang menjual produk lama yang sudah tidak relevan. Nah, hindari membeli perangkat yang tidak lagi mendapat pembaruan software atau dukungan produsen.
Barang elektronik yang sudah usang biasanya lebih rentan rusak dan sulit diperbaiki. Selain itu, jika ada kabel atau aksesori penting yang hilang, biaya untuk menggantinya bisa lebih mahal dari harga barang itu sendiri.
Hati-hati jika harga terlalu murah
Jika menemukan barang bekas dengan harga jauh di bawah pasaran, sebaiknya waspada. Harga yang terlalu murah sering kali menjadi tanda bahwa barang tersebut rusak, tidak berfungsi, atau bahkan ilegal.
Jadi, periksa kondisi dan fungsi barang untuk memastikannya dan jangan mudah terkecoh dengan tawaran harga murah.
Manfaatkan kesempatan untuk nego harga
Salah satu keuntungan belanja di barang bekas adalah bisa menawar harga. Jangan ragu bernegosiasi untuk mendapatkan harga terbaik, apalagi jika kamu menemukan kekurangan pada barang.
Beberapa penjual juga memberikan diskon tambahan, jika kamu membeli lebih dari satu barang sekaligus.
Dengan tips ini, kamu bisa menemukan barang elektronik bekas yang berkualitas, fungsional, dan sesuai anggara, tanpa harus khawatir menyesal setelah membelinya.
https://www.kompas.com/homey/read/2025/08/20/100412276/7-tips-membeli-barang-elektronik-bekas-agar-tidak-rugi