JAKARTA, KOMPAS.com - Apapun jenis tanaman yang Anda tanam tidak terbebas dari risiko serangan hama. Ini termasuk tanaman jeruk atau pohon jeruk.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, tanaman jeruk yang saat ini banyak dikembangkan di Indonesia adalah jenis jeruk manis dan sitrun yang berasal dari Asia Timur (China), dan jeruk nipis, purut dan pamelo berasal dari Asia Tenggara.
Tanaman jeruk dapat dikembangkan di daerah subur maapun kurang subur atau suboptimal, seperti rawa, lahan kering dan sawah.
Baca juga: Cara Membersihkan Tanaman Dalam Ruangan dari Debu dan Hama
Ilustrasi tanaman buah jeruk, pohon jeruk. Untuk memastikan tanaman jeruk sehat, maka harus menggunakan bibit yang sehat dan bersertifikat. Hal ini karena akan berpengaruh terhadap ketahanan hama dan penyakit serta produktivitas.
Hama tanaman jeruk banyak disebabkan oleh jenis kutu-kutuan. Berikut beberapa jenis hama kutu yang sering menyerang tanaman jeruk dan cara mengendalikannya.
Kutu loncat merupakan serangga penular atau vector penyakit CVPD.
Jika di kebun jeruk tidak ada pohon yang terinfeksi penyakit CVPD karena ditanami dengan bibit jeruk bebas penyakit, maka kehadiran serangga penular ini hanya merupakan hama biasa yang merusak tunas muda.
Baca juga: Cara Pemupukan dan Pengendalian Hama Tanaman Sayuran di Pekarangan
Gejala serangan pada kuncup, tunas, daun muda, dan tangkai daun, yaitu menyebabkan tunas-tunas muda keriting dan pertumbuhannya terhambat periode kritis populasi D. citri, khususnya saat pertunasan. Ambang pengendalian adalah satu ekor per tunas.
Cara mengendalikan hama kutu loncat adalah dengan penyemprotan insektisida b.a.Dimethoate, Alfametrin, Profenofos, Sipermetrin (2 cc per liter).