KOMPAS.com - AC merupakan peralatan elektronik yang rutin menyala terutama cuaca panas untuk menyejukkan ruangan.
Bahkan AC terkadang dijalankan lebih dari 10 jam. Namun, bolehkah menyalakan AC lebih dari 10 jam, bahkan 24 jam?
Dari perspektif mekanik, AC yang rutin dirawat aman-aman saja untuk dinyalakan bahkan sampai 24 jam. Hal ini diungkapkan Francis Dietz, Vice President Public Affairs di Air-Conditioning, Heating, and Refrigeration Institute.
"Tetapi AC yang tua atau unit yang tak dijaga kondisinya bisa mati akibat penggunaan yang terus menerus tanpa henti," katanya seperti dikutip dari Time.com.
Air-Conditioning, Heating, and Refrigeration Institute merupakan lembaga industri nirlaba di Amerika Serikat yang mewakili produsen sistem AC, pemanas, dan pendingin.
Sementara itu, jika dilansir Pickhvac, rata-rata AC dapat bekerja 12 sampai 16 jam sehari pada hari-hari cuaca panas. Bahkan, pada hari-hari terpanas, AC bisa bekerja 20 jam atau lebih, terutama jika cuaca jauh di atas kisaran panas normal.
Baca juga: Cara Memaksimalkan Kinerja AC Saat Cuaca Panas, Dijamin Bikin Dingin
Namun, dilansir homeparticle, menyalakan AC 24 jam sehari tidak berarti komproser akan berjalan sepanjang waktu.
Dalam kasus AC non-inverter, kompresor dalam siklus on dan off setelah mencapai suhu ruangan yang diinginkan. Pendinginan hanya dilakukan saat kompresor bekerja.
Kompresor mengonsumsi 90 sampai 95 persen daya untuk seluruh sistem AC. Jika kapasitas AC sesuai dengan ukuran ruangan, kompresor dapat bekerja selama 70 sampai 80 persen untuk musim panas sedang (tidak terlalu tinggi).
Hal ini mengartikan AC dapat berjalan selama 16 sampai 19 jam sehari. Ini berlaku untuk AC window dan AC split.
Baca juga: Catat, Begini Cara Membersihkan AC Portable dengan Mudah
Namun, untuk cuaca panas dengan suhu di luar terlalu tinggi, kompresor akan bekerja hampir 90 sampai 100 persen sepanjang hari. Untuk AC inverter, sulit berjalan sepanjang hari.
Tentu saja, menyalakan AC selama 24 jam sehari memberikan banyak kerugian. Hal pertama adalah mengonsumsi lebih banyak daya dan listik, yang akhirnya meningkatkan tagihan listrik.