Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahan Bangunan Ringan Dapat Kurangi Risiko Reruntuhan Gempa

Kompas.com - 24/11/2022, 08:05 WIB
Aniza Pratiwi,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Selain desain, struktur dan bahan bangunan yang digunakan juga penting dipertimbangkan ketika membangun rumah.

Esther Pane, Country Director PT Onduline Indonesia, menjelaskan bahan bangunan yang lebih ringan bisa menjadi salah satu pilihan terbaik jika dikaitkan dengan bencana gempa bumi yang baru-baru ini terjadi. 

Baca juga: Bahan Bangunan Ramah Lingkungan, Apa Manfaatnya untuk Pemilik Rumah?

Menggunakan bahan bangunan yang lebih ringan dapat meminimalkan risiko kecelakaan yang terjadi akibat runtuhan bahan bangunan yang lebih berat. 

"Sebenarnya, bukan berarti menggunakan atap ringan bisa menghindari kecelakaan saat terjadi gempa, tapi bisa mengurangi risiko kecelakaan tersebut akibat jatuhnya benda berat," jelas Esther kepada Kompas.com dalam acara penyerahan sertifikasi Green Label Indonesia untuk produk Onduline, Tangerang, baru-baru ini. 

Ia melanjutkan, pada 2005, banyak industri yang bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk mensosialilasikan bahwa bukan gempa yang membunuh, melainkan bahan bangunan serta strukturnya yang dapat menyebabkan kecelakaan itu terjadi. 

"Jika kita membangun tidak memperhatikan strukturnya, pemilihan bahan yang berat, risiko kita lebih besar terkena runtuhan berat ketika terjadinya gempa bumi," tambah Esther. 

Baca juga: 4 Masalah yang Timbul Saat Menggunakan Bahan Bangunan Kualitas Rendah

Bahan bangunan ringan dan ramah gempa

Ilustrasi ruang keluarga bernuansa mewah. SHUTTERSTOCK/KUPRYNENKO ANDRII Ilustrasi ruang keluarga bernuansa mewah.
Berkaca dari negara Jepang yang sering kali mengalami gempa bumi, mereka menggunakan bahan bangunan yang memiliki bobot ringan, dari plafon, dinding, atap, hingga memiliki struktur yang fleksibel.

"Kita tidak pernah mengetahui jika permukaan tanah tersebut merupakan patahan sehingga memiliki risiko kecelakan lebih besar. Namun, bisa sangat mengurangi risikonya dengan memilih bahan bangunan yang lebih ringan," ucapnya. 

Lantas, apakah masyarakat sudah banyak menggunkan bahan bangunan ringan untuk kehidupan sehari-hari? 

Baca juga: 5 Trik Desain Rumah agar Sejuk Saat Cuaca Panas 

Esther mengatakan saat ini masih sedikit orang yang menggunakan bahan bangunan ringan, khususnya atap ringan. Bahkan sebesar lebih dari 50 persen pasar masih menggunakan atap berat.

"Sebenarnya, bukan mereka tidak mau menggunakan, tapi kurang mengetahui apa saja manfaat penggunaan bahan bangunan ringan, salah satunya atap ringan ini," tambahnya.

Untuk itu, Esther berharap ada pihak-pihak yang terus mengedukasi tentang manfaat penggunaan bahan bangunan ringan ini. 

"Tugas kita menciptakan bahan bangunan yang ringan sehingga bisa menjadi opsi lain untuk daerah yang rawan gempa," tutup Esther. 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau