JAKARTA, KOMPAS.com - Tanaman eucalyptus atau kayu putih memiliki aroma yang menenangkan.
Tanaman Eucalyptus adalah tanaman hijau yang berasal dari Australia dan Tasmania dan memiliki banyak spesies berbeda, dari tanaman berdaun kecil hingga pohon besar.
Baca juga: Benarkah Bau Eucalyptus Dapat Mencegah Tikus?
Eucalyptus populer karena baunya yang menenangkan dan menyenangkan. Paling sering, daun kering eucalyptus digunakan dalam rangkaian bunga serta banyak peralatan rumah tangga, termasuk lilin dan produk mandi.
Tanaman eucalyptus disebut-sebut memiliki beberapa manfaat kesehatan, tetapi tidak ada bukti ilmiah yang pasti untuk mendukung klaim ini.
Meski tidak berbahaya bagi manusia, tanaman eucalyptus dapat menimbulkan risiko buruk untuk kucing, terlebih sahabat bulu memiliki rasa penasaran tinggi yang dapat menelannya.
Maka itu, perlu mempertimbangkan kembali cara menggunakan produk ini untuk menjaga sahabat bulu tetap aman.
Dikutip dari The Spruce Pets, Senin (26/8/2024), berikut sejumlah bahaya tanaman eucalyptus untuk kucing peliharaan dan cara mengatasinya jika tertelan.
Baca juga: Manfaat Daun Eucalyptus untuk Kesehatan, Redakan Demam hingga Sakit Gigi
Karena ada begitu banyak bentuk eucalyptus yang dapat ditemukan di rumah kita, menentukan keamanan produk ini untuk kucing sangatlah penting.
Dalam bentuknya yang murni, tanaman eucalyptus dianggap beracun bagi kucing jika tertelan. Tanda-tanda fisik paling umum dari keracunan tanaman eucalyptus pada kucing adalah muntah, diare, mengeluarkan air liur, dan lesu.
Umumnya, kucing yang memakan tanaman eucalyptus dalam jumlah banyak dapat menyebabkan sakit.
Jadi, jika Anda merasa kucing peliharaan telah menelan bagian mana pun dari tanaman eucalyptus, segera menghubungi dokter hewan serta hotline pengendalian racun untuk menentukan pengobatan terbaik.
Baca juga: 4 Penyebab Induk Kucing Tidak Mau Merawat Anak-anaknya
Minyak atsiri eucalyptus sangat pekat (dengan efek lebih kuat dari tanaman yang sebenarnya) dan dianggap beracun jika dimakan.
Minyak eucalyptus juga dapat menimbulkan risiko jika terhirup atau bersentuhan dengan bulu atau kulit. Dibutuhkan minyak esensial kayu putih dosis tinggi yang terkonsentrasi untuk menimbulkan efek toksik secara langsung melalui kulit atau penghirupan, tetapi mungkin saja bahan aktifnya dapat diserap melalui rute ini.