KOMPAS.com - Bunga matahari merupakan tanaman musim panas yang mudah tumbuh, menarik perhatian, dan cocok ditanam di iklim tropis maupun subtropis.
Namun, untuk mendapatkan hasil bunga yang besar dan cantik, waktu tanam menjadi faktor krusial.
Dilansir dari Southern Living, di daerah tropis seperti Indonesia, bunga matahari bisa ditanam sepanjang tahun, selama mendapatkan cukup sinar matahari dan tidak tergenang air.
Baca juga: Benarkah Bunga Matahari Bisa Membunuh Tanaman Lain di Kebun?
Jika ingin menanam lebih awal, kamu bisa memulai dari dalam ruangan sekitar 6 minggu sebelum perkiraan akhir musim hujan.
Gunakan wadah biodegradable (misalnya gelas kertas atau pot serabut kelapa) dan tanam langsung di tanah saat bibit sudah tumbuh.
Bunga matahari paling baik ditanam langsung di tanah dalam barisan. Jarak tanam bergantung jenisnya:
Baca juga: 9 Tanaman Pendamping Terbaik untuk Bunga Matahari, Bikin Subur
Buat parit sedalam 2,5 cm, tanam biji, tutup tanah, kemudian siram hingga lembap. Benih biasanya akan berkecambah dalam 7-10 hari.
Selama masa awal pertumbuhan bunga matahari, jaga kelembapan tanah agar akar berkembang kuat.
Setelah tanaman mencapai setengah tinggi maksimalnya, tanaman akan lebih toleran terhadap tanah yang sedikit kering.
Untuk pemupukan, sebaiknya dilakukan setiap 2-3 minggu menggunakan kompos atau pupuk seimbang. Bisa juga menggunakan pupuk cair yang disiramkan langsung ke akar.
Baca juga: Cara Menanam Bunga Matahari di Dalam Pot
Singkirkan gulma secara rutin agar tidak merebut nutrisi dari tanaman bunga matahari. Gunakan cangkul kecil dan tambahkan mulsa untuk mencegah gulma tumbuh kembali.
Sementara itu, hama seperti kutu daun, ulat, dan stink bug bisa diatasi dengan pemetikan manual agar tidak membunuh serangga penyerbuk yang menguntungkan.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini