Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Kesalahan saat Membersihkan Kaca yang Sering Dilakukan

Kompas.com - 30/06/2025, 12:28 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Membersihkan kaca rumah, mulai dari jendela, cermin, atau dekorasi lainnya, seharusnya tidak menjadi pekerjaan yang melelahkan.

Namun, jika kamu merasa sudah berkali-kali menyeka permukaan kaca dan tetap melihat bekas goresan atau noda, bisa jadi kamu sedang melakukan kesalahan yang umum tapi sering diabaikan.

Dilansir dari Martha Stewart, berikut ini 3 kesalahan paling umum saat membersihkan kaca yang bisa menyebabkan hasilnya tidak maksimal.

Baca juga: Cara Ampuh Membersihkan Slime yang Menempel di Pakaian dan Karpet

Membersihkan kaca saat panas atau terkena sinar matahari langsung

Salah satu kesalahan paling sering terjadi adalah membersihkan kaca di bawah sinar matahari langsung atau ketika permukaan kaca terlalu panas.

Pada kondisi ini, cairan pembersih akan mengering terlalu cepat sebelum sempat dibersihkan secara menyeluruh.

Akibatnya? Muncul bekas noda, goresan samar, atau bercak air yang tertinggal di permukaan kaca.

Baca juga: 4 Cara Membersihkan Blender yang Menguning agar Terlihat Seperti Baru

Jika tidak sempat menunggu waktu yang lebih teduh, gunakan squeegee atau alat pembersih kaca sederhana yang efektif menarik cairan secara merata dari permukaan kaca.

Alat ini memungkinkan kamu mengangkat cairan sebelum menguap, sehingga mengurangi risiko noda.

Menggunakan kain kotor

Sering kali kita menggunakan tisu dapur, kain katun biasa, atau lap rumah tangga lainnya untuk membersihkan kaca.

Sayangnya, bahan-bahan ini sering meninggalkan serat halus atau justru menyebarkan kotoran, bukan mengangkatnya.

Baca juga: 4 Tips Membersihkan Layar TV yang Kotor, Jadi Mulus Tanpa Goresan

Lebih buruk lagi, jika kain yang digunakan sudah lembap atau bekas pakai sebelumnya, residu dari pembersihan sebelumnya bisa menempel kembali ke kaca.

Gunakan kain microfiber yang bersih dan kering karena kain ini dirancang khusus untuk menangkap kotoran, menyerap cairan, dan mengilapkan permukaan tanpa meninggalkan goresan atau serat.

Serat halusnya mampu menjangkau partikel kecil sekaligus menjaga kaca tetap aman dari goresan.

Menggunakan air keran

Bagi kamu yang suka membuat cairan pembersih kaca sendiri, perhatikan bahan utamanya.

Baca juga: Cara Membersihkan Bantal Tanpa Dicuci, Mudah dan Efektif

Air keran bisa menyisakan mineral seperti kalsium dan magnesium. Ketika air ini menguap, akan tertinggal bercak putih atau garis tipis di permukaan kaca.

Cairan pembersih kaca komersial biasanya dibuat dengan air murni yang telah disaring dari mineral dan kotoran, sehingga tidak meninggalkan residu.

Jika kamu ingin membuat cairan alami sendiri di rumah, gunakan air distilasi atau air yang telah melewati proses penyulingan.

Campurkan 500 ml air distilasi, 150 ml cuka putih. Kemudian gunakan sebagaimana cairan pembersih biasa.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau