KOMPAS.com - Pernahkah kamu memandangi kucing kesayanganmu dan bertanya-tanya, "Apa yang sedang dipikirkan hewan berbulu ini, ya?”
Sebagian besar waktu kucing dihabiskan dengan tidur, menjilat bulu, dan berjalan-jalan di sekitar rumah, sehingga kehidupan kucing tampaknya tenang dan sederhana.
Tapi, benarkah kucing sesantai itu? Atau sebenarnya kucing juga punya banyak hal di pikirannya?
Baca juga: Dapatkah Meninggalkan Kucing Sendirian di Rumah dengan Tempat Makan Otomatis?
Meski kelihatannya malas-malasan, para ilmuwan menemukan bahwa kucing punya sisi kognitif yang cukup rumit.
Dilansir dari The Spruce Pets, penelitian mengenai perilaku dan cara berpikir kucing mengungkap bahwa hewan ini mampu mengingat, mengenali suara pemilik, dan menunjukkan tanda-tanda keterikatan emosional.
Bahkan saat merasa cemas, kucing kerap mencari pemiliknya untuk menenangkan diri. Jadi, kucing bukan sekadar hewan independen yang cuek, tapi juga bisa merasa terhubung secara emosional.
Baca juga: Inspirasi dari Nirina Zubir, Ini 7 Tips Membuat Kamar Khusus Kucing di Rumah
Meskipun kita tak bisa benar-benar tahu isi pikiran kucing, kita bisa “mengintip” sedikit lewat ekspresi wajah dan bahasa tubuhnya.
Sayangnya, studi menunjukkan bahwa banyak orang kesulitan membaca ekspresi wajah kucing secara akurat.
Tapi kabar baiknya, membaca bahasa tubuh kucing justru lebih mudah dan bisa memberi banyak petunjuk.
Misalnya, kucing yang santai biasanya terlihat dengan tubuh rileks, telinga netral, kumis yang tenang, dan pupil mata yang menyempit.
Baca juga: 7 Fakta Menarik Soal Kucing Bermata Biru
Sementara itu, tanda-tanda stres ringan bisa terlihat dari tubuh yang kaku, kepala menghindar, badan agak merunduk, hingga pupil yang sedikit membesar.
Jika benar-benar ketakutan, kucing mungkin akan merapatkan tubuh ke lantai, telinganya tertarik ke belakang, ekor ditekan ke bawah, bulunya berdiri, dan pupil melebar penuh. Dalam situasi ekstrem, kucing juga bisa mendesis, menggeram, atau mencakar.
Menurut John Bradshaw, penulis buku Cat Sense, kucing memperlakukan manusia layaknya kucing besar yang berjalan dengan dua kaki.
Dalam interaksinya, kucing menggunakan bahasa tubuh yang sama saat berinteraksi dengan kucing lain, yakni menggesekkan badan, menjilati tangan pemilik, atau mengeong untuk menarik perhatian.
Baca juga: Mengapa Kucing Sangat Suka Mengejar Laser?
Bisa jadi kucing memandang manusia sebagai makhluk aneh yang suka melakukan hal-hal tak terduga.
Jadi, bukan cuma kamu yang penasaran pada kucing, kucingmu pun bisa saja memikirkan hal yang sama tentang kamu!
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini