KOMPAS.com - Baterai banyak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, mulai dari baterai kecil untuk remote, jam dinding, dan mainan anak-anak, hingga baterai isi ulang untuk ponsel, laptop, kamera, dan kendaraan listrik.
Namun, tahukah kamu bahwa baterai bekas tidak boleh dibuang sembarangan?
Pasalnya, hal ini bisa membahayakan kesehatan, lingkungan, hingga menimbulkan risiko kebakaran.
Baca juga: Jangan Membuang Minyak Goreng ke Wastafel, Ini Bahayanya
Dilansir dari Better Homes and Gardens, baterai mengandung berbagai bahan kimia dan logam berat yang berfungsi untuk menyimpan energi.
Jika komponen tersebut rusak atau terlepas ke lingkungan, risikonya cukup serius. Berikut adalah beberapa risiko jika membuang baterai sembarangan:
Banyak baterai mengandung timbal, merkuri, kadmium, nikel, hingga perak. Zat-zat ini tergolong beracun dan berbahaya jika masuk ke tanah atau air.
Baca juga: Stop Membuang Ampas Kopi ke Wastafel, Ini Bahayanya!
Misalnya, baterai yang terbuang di TPA bisa terkorosi dan pecah, lalu melepaskan bahan kimia berbahaya ke dalam tanah.
Jika racun ini sampai ke air tanah, maka bisa mencemari sumber air minum dan merusak ekosistem sungai serta laut.
Baterai lithium-ion, yang saat ini banyak digunakan pada perangkat elektronik modern, rentan mengalami overheat jika tertekan, tertusuk, atau bocor.
Kebakaran di truk sampah, gudang daur ulang, atau bahkan rumah tangga bisa disebabkan oleh pembuangan baterai litium yang tidak tepat.
Baca juga: Tips Membuang Minyak Bekas dengan Benar dan Aman
Tidak semua baterai memiliki cara pembuangan yang sama. Mengenali jenis baterai akan membantu menentukan apakah baterai bisa dibuang bersama sampah biasa atau wajib didaur ulang di fasilitas khusus.
Baterai alkaline merupakan jenis yang paling umum digunakan di rumah, seperti untuk remote atau senter.
Banyak yang membuang baterai alkaline ke tempat sampah biasa karena dianggap relatif lebih aman. Namun, banyak ahli tetap menyarankan daur ulang karena meski kandungan berbahayanya lebih sedikit dibanding jenis lain, tetap ada risiko kontaminasi lingkungan.
Baca juga: Cara Membuang Sisa Cat Lama dengan Aman dan Benar
Baterai isi ulang digunakan untuk kamera, laptop, ponsel, hingga perkakas listrik. Kandungan logam berat di dalamnya membuat jenis ini tidak boleh dibuang ke tempat sampah.
Baterai koin umumnya dipakai untuk jam tangan, kalkulator, dan alat bantu dengar. Jenis ini sering mengandung merkuri atau perak, sehingga perlu diperlakukan sebagai limbah berbahaya.