Junaid menuding kreator Merah Putih: One For All telah menggunakan enam karakter animasi yang dibuat olehnya tanpa izin atau pemberian kredit.
Lewat video di akun YouTube-nya, Junaid menyampaikan niatannya untuk menggugat kreator di balik Merah Putih: One For All setelah banyak netizen memintanya mengambil langkah hukum.
"Begitu banyak di antara kalian menulis padaku dengan semangat, dengan marah, dengan cinta, semuanya mendesakku untuk melakukan satu hal, menuntut orang-orang yang telah menggunakan karakter-karakterku tanpa izin," kata Junaid dikutip Kompas.com, Senin (1/9/2025).
Setelah mempertimbangkan, Junaid Miran akhirnya bersedia untuk menggugat pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.
"Aku siap menuntut mereka yang bertanggung jawab atas ketidakadilan ini," ucap karakter Jayden miliknya.
Namun Junaid Miran meminta para netizen untuk membeli karyanya sebagai modal awal melakukan gugatan hukum yang diprediksi akan menelan banyak biaya, terlebih karena berbeda negara.
"Jika kita mencapai terget dana jumlah spesifik untuk biaya hukum, maka kujanji akan menjalani ini sampai tuntas," ucapnya.
Adapun Junaid Miran menyertakan 10 karyanya untuk dibeli seharga 5 dolar AS atau sekitar Rp75.000 untuk melakukan gugatan hukumnya.
Dia berjanji setiap sen yang terkumpul akan digunakan untuk menyewa pengacara dan memperjuangkan haknya sebagai kreator.
Film animasi Merah Putih: One For All menuai kritik ketika berhasil tayang di bioskop pada 14 Agustus lalu.
Karya dari Perfiki Kreasindo ini dinilai masih belum matang dari segala aspek namun berhasil lolos dan tayang di bioskop.
Kontroversi juga menyertai Merah Putih: One For All karena diduga mengambil karakter-karakter dari Junaid Miran tanpa izin.
https://www.kompas.com/hype/read/2025/09/01/172830466/junaid-miran-animator-asal-pakistan-siap-tuntut-pembuat-film-merah-putih