Dibintangi Gibran Marten dan Nadhira Hill, Film Lorong Kost Tayang Juni 2025
JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah produksi Minka Rosie Production melahirkan karya baru dengan judul film Lorong Kost yang akan tayang pada 26 Juni 2025.
Film Lorong Kost dibintangi oleh Ence Bagus, Gibran Marten, Nadhira Hill, Lucky L Moniaga, Yatti Surachman, Aina Nisa, Amel Alvi, Zilly Larasati, dan Ali Qbow.
Artis Nadhira Hill yang didapuk menjadi bintang utama film Lorong Kost mengaku sangat senang bisa menjadi bagian dari film ini.
Baca juga: Sinopsis Gundik, Film Horor-Thriller yang Dibintangi Luna Maya dan Maxime Bouttier
Ia merasa ada banyak adegan yang menguras psikologisnya.
“Banyak adegan yang secara psikologis sangat menguras dan kadang benar-benar bikin merinding, bahkan saat kamera belum menyala. Tapi semua bisa berjalan lancar, meski ada beberapa kendala,” kata Nadhira melalui press release, Rabu (28/5/2025).
Sama halnya, Yatti Surachman juga antusias bermain di film ini.
Yatti mengatakan, film ini membuatnya sangat emosional.
Baca juga: Apa yang Membuat Film Horor Jepang Menakutkan?
“Film ini punya nuansa horor klasik, tapi juga dibungkus dengan cerita yang dalam dan emosional. Saya yakin penonton akan merasakan ketegangan yang berbeda,” ucap Yatti.
Sutradara Ganangk Dera juga mengungkapkan bahwa Lorong Kost bukan sekadar film horor dengan jump scare.
Ia ingin melalui film ini penonton bisa merenungkan tentang pesan yang terkandung dalam cerita dari Lorong Kost.
“Ini adalah eksplorasi ketakutan manusia yang bersumber dari tekanan hidup, kesendirian, dan trauma masa lalu. Saya ingin penonton tidak hanya takut, tapi juga merenung,” kata Ganangk.
Baca juga: Tantangan Zulfa Maharani Jadi Ibu Hamil dalam Film Horor Dasim
Baru-baru ini, Lorong Kost merilis trailernya dengan durasi dua menit.
Dalam trailer tersebut terlihat atmosfer sebuah kos tua yang mencekam, sunyi, dan penuh misteri.
Kondisi itu perlahan berubah menjadi medan teror supranatural.
Lorong Kost disutradarai oleh Ganangk Dera dan mengisahkan seorang perempuan, Tika, yang terpaksa tinggal di kosan murah demi bertahan hidup.
