KOMPAS.com – Presenter Raffi Ahmad dan Mama Amy Qanita berkunjung ke rumah Affan Kurniawan, pengemudi ojol yang meninggal karena dilindas mobil rantis brimob.
Raffi Ahmad dan Mama Amy datang menemui keluarga mendiang Affan Kurniawan di daerah Menteng, Jakarta Pusat.
Baca juga: Raffi Ahmad Berduka Rantis Brimob Lindas Ojol: Surga Buat Affan Kurniawan
Terlihat dalam unggahan Insta Story, Raffi Ahmad dan Mama Amy menyalami orangtua Affan Kurniawan dan kerabatnya.
Raffi Ahmad lantas mendoakan Affan Kurniawan agar mendapat ketenangan di alam sana.
Selain itu, Raffi Ahmad juga mendoakan keluarga Affan Kurniawan diberi ketabahan dalam menghadapi masa sulit ini.
Baca juga: Siap Bantu Pendidikan Anak-anak Mpok Alpa, Raffi Ahmad: Kita Enggak Tahu Kehidupan Orang
“Semoga almarhum Affan Kurniawan diterima di sisi-Nya. Dan keluarga diberi kekuatan serta ketabahan,” tulis Raffi Ahmad dikutip Kamis (4/9/2025).
Kemudian, dalam Insta Story lainnya, Raffi Ahmad turut mendoakan dan berbela sungkawa kepada Sembilan korban jiwa lainnya yang meninggal selama gelombang demo Agustus-September 2025.
“Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya,” tulis Raffi Ahmad sembari menyematkan emoji mawar layu tanda berkabung.
Ada pun, Sembilan korban meninggal dunia itu adalah; Affan Kurniawan (21) Jakarta, Sarina Wati (26) Makassar, Saiful Akbar (43) Makassar, M. Akbar Basri (26) Makassar, Rusdamdiansyah (26) Makassar, Sumari (60) Solo, Rheza Sendy Pratama (21) Yogyakarta, Andhika Lutfi Falah (16) Jakarta, Iko Juliant Junior (19) Semarang.
Baca juga: Raffi Ahmad Akhirnya Cerita Asal-usul Lily, Sempat Ditolak Beberapa Panti Asuhan
Diketahui, dimulai pada 25 Agustus 2025, Indonesia diguncang gelombang demonstrasi.
Awalnya, protes ini muncul karena publik marah dengan keputusan DPR yang dikabarkan memberi tunjangan hunian hingga Rp 50 juta per bulan kepada anggotanya.
Kebijakan itu dianggap tidak masuk akal di tengah banyaknya rakyat yang kesulitan ekonomi.
Baca juga: Nostalgia Masa SMA, Raffi Ahmad: Banyak Ngutang di Warung
Situasi semakin panas ketika seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, meninggal pada 28 Agustus setelah dilindas kendaraan taktis polisi.
Peristiwa ini memicu kemarahan luas dan membuat aksi protes meluas ke berbagai kota seperti Jakarta, Makassar, Yogyakarta, Surabaya, Medan, dan Solo.
Baca juga: Soroti Isu Mental Health di Kalangan Gen Z, Raffi Ahmad: Punya Mental Harus Kuat
Dalam aksi-aksi tersebut, terjadi bentrokan antara massa dan aparat. Sejumlah kantor DPRD, kantor polisi, hingga fasilitas umum ikut dibakar massa.
Aparat menggunakan gas air mata dan kendaraan taktis untuk membubarkan kerumunan. Amnesty International dan YLBHI menilai polisi menggunakan kekerasan berlebihan.
Baca juga: Soroti Isu Mental Health di Kalangan Gen Z, Raffi Ahmad: Punya Mental Harus Kuat
Sayangnya, korban jiwa pun berjatuhan. Berdasarkan catatan berbagai lembaga, setidaknya 9 orang meninggal dunia. Korban berasal dari latar belakang berbeda—mulai dari pengemudi ojek online, mahasiswa, hingga ASN yang terjebak dalam kebakaran kantor DPRD. Selain itu, ribuan orang ditangkap dan ratusan mengalami luka-luka.
Tragedi ini kini menjadi perhatian nasional. Banyak pihak mendesak pemerintah dan aparat untuk melakukan investigasi transparan, serta memperbaiki cara penanganan aksi massa agar tidak lagi memakan korban.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini