Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid Laksamana Cheng Ho Dibangun di Bangka

Kompas.com - 08/10/2022, 13:01 WIB
Heru Dahnur ,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BANGKA TENGAH, KOMPAS.com - Sebuah masjid untuk mengenang Panglima Angkatan Laut Tiongkok, Laksamana Cheng Ho dibangun di Desa Mangkol, Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung.

Masjid dengan arsitektur oriental khas Tionghoa itu dibangun di lahan seluas 5.250 meter persegi.

Menariknya, pembangunan masjid diinisiasi oleh para mualaf etnis Tionghoa.

Selain sebagai tempat ibadah, di lokasi tersebut juga akan dibangun asrama, madrasah, dan Taman Pendidikan Al Quran (TPA).

Sementara untuk menambah kesan wisata religi khas Tionghoa, juga dihadirkan kolam ikan koi, taman dan kapal Laksamana Cheng Ho.

Baca juga: Masjid Al Jabbar Dikritik Gara-gara Makan Duit Rp 1 Triliun, Apakah Layak Dibangun?

Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaludin berharap pembangunan masjid tidak memakan waktu lama.

Berdasar keterangan dari panitia proses pembangunan masjid membutuhkan waktu sekitar 3-5 tahun.

Meskipun Pemprov Babel telah membantu dengan memberikan dana hibah, namun pihaknya akan terus mengupayakan untuk mempercepat pembangunan masjid tersebut.

"Jika membangun mal dan kafe bisa dikerjakan hanya setahun, masa kita membangun masjid harus 3-5 tahun. Nanti kita akan upayakan bersama-sama agar bisa lebih cepat," kata Ridwan seusai peletakan batu pertama, Jumat (7/10/2022).

Ridwan menuturkan, dengan langkah dan niat yang baik, maka dapat menjadikan masjid sebagai salah satu lokasi pusat peradaban umat Islam di daerah Bangka Tengah.

Latar belakang Laksamana Cheng Ho, adalah seorang penjelajah dari negeri Tirai Bambu yang telah melakukan ekspedisi ke berbagai negeri, termasuk Indonesia (Nusantara) pada 1405 yang diyakini turut menyebarkan agama Islam.


Era Laksamana Cheng Ho juga diyakini sebagai masa keemasan kekaisaran Tiongkok yang mengirimkan armada dagang mereka ke berbagai benua.

Bahkan mantan pelaut Inggris Gavin Menzies dalam buku 1421 meyakini Tiongkok tiba di Amerika dan Australia sebelum bangsa Eropa.

"Hendaknya kita semua belajar dari beliau dengan berani menjelajah dengan mengurangi samudera untuk misi yang mulia," pesan Ridwan.

Menurut Ridwan, ada visi yang besar dalam pembangunan rumah ibadah itu. Selain masjid, juga akan dibangun asrama dan lain sebagainya. Termasuk desain bangunan masjid dibuat dengan tujuan untuk memunculkan kesan ekspresi keterbukaan.

"Mohon dukungannya agar pembangunan masjid ini terlaksana dengan baik dan kita harap dapat dipercepat," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau