Bangkit Setelah Diterpa Utang, WSBP Komitmen Bayar Kewajiban

JAKARTA, KOMPAS.com - Bertahun-tahun PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) diterpa badai restrukturisasi utang yang sangat kompleks. Namun, kini, perusahaan tersebut mencatatkan babak baru.

WSBP tidak hanya bangkit, tetapi juga secara konsisten menunaikan kewajiban pembayaran miliaran rupiah.

Baca juga: Tiga Bulan Pertama, WSBP Bukukan Pendapatan Rp 394,71 Miliar

Hingga September 2025, WSBP telah melakukan pembayaran Cash Flow Available for Debt Services (CFADS) tahap keenam, dengan total mencapai Rp 541,74 miliar.

Pembayaran terbaru sebesar Rp 110,75 miliar disalurkan ke berbagai pihak, termasuk kreditur perbankan, pemegang obligasi, dan kreditur dagang.

Kepala Divisi Corporate Secretary WSBP Fandy Dewanto mengatakan, ketepatan waktu pembayaran CFADS merupakan bukti kesungguhan WSBP dalam menjalankan seluruh kewajiban restrukturisasi yang telah disepakati.

Baca juga: Penuhi Hak Kreditur, WSBP Bakal Terbitkan 751,47 Juta Saham Baru

"Konsistensi ini menjadi fondasi penting untuk membangun kembali kepercayaan para kreditur dan mitra bisnis," ujar Fandy, Kamis (25/9/2025).

Utang Berubah Jadi Saham

Selain pembayaran tunai, WSBP juga secara masif mengubah utang menjadi ekuitas. Hingga akhir Agustus 2025, perusahaan telah mengkonversi utang kreditur dagang menjadi saham senilai Rp 1,55 triliun.

Ini adalah langkah strategis yang tidak hanya mengurangi beban utang, tetapi juga memperkuat struktur modal perusahaan.

Baca juga: WSBP Suplai Readymix Tol Palembang-Betung Senilai Rp 77,29 Miliar

Tidak hanya itu, utang obligasi senilai Rp 1,85 triliun juga telah diubah menjadi Obligasi Wajib Konversi (OWK).

Strategi ini menunjukkan komitmen WSBP untuk secara holistik memperbaiki fundamental keuangan.

Proyek IKN

Di tengah semua upaya restrukturisasi, WSBP membuktikan bahwa roda operasional mereka tidak pernah berhenti berputar.

Baca juga: Hampir Capai Target, WSBP Raup Kontrak Rp 2,2 Triliun Per November

Hingga Agustus 2025, mereka berhasil mencatat Nilai Kontrak Baru (NKB) sebesar Rp757,79 miliar.

Kontrak ini datang dari berbagai proyek strategis, termasuk Proyek Peningkatan Jalan di KIPP IKN.